
Simone Inzaghi mengakhiri perjalanannya bersama Inter Milan dan resmi diperkenalkan sebagai pelatih baru klub raksasa Arab Saudi, Al-Hilal.
Dalam wawancara pertamanya dengan media sosial resmi klub barunya, Inzaghi menyampaikan pesan penuh emosi kepada mantan klubnya:
“Jalan kita memang berpisah, tapi cinta saya untuk Inter Milan akan selalu ada,” ucapnya.
Empat Tahun yang Tak Terlupakan Bersama Inter Milan
Inzaghi bergabung dengan Inter Milan pada musim panas 2021 menggantikan Antonio Conte, dan sejak saat itu, ia mencatatkan masa bakti yang penuh prestasi. Dalam empat tahun, ia mempersembahkan:
- 1 gelar Serie A
- 2 Coppa Italia
- 3 Supercoppa Italiana
- 2 Final Liga Champions (2023 dan 2025)
Meski musim 2024/25 diakhiri dengan kekalahan telak 0-5 dari PSG di final Liga Champions, banyak yang menilai Inzaghi telah membawa Inter kembali menjadi kekuatan besar di kancah Eropa.
Al-Hilal, Tantangan Baru di Tengah Ketidakpastian
Keputusan Inzaghi untuk meninggalkan Inter dan menerima tawaran dari Al-Hilal menjadi kejutan besar. Ia memilih tantangan baru di Liga Pro Saudi, sebuah langkah yang disebut sebagai “perubahan pemandangan besar” dalam kariernya.
Meski begitu, Inzaghi memastikan bahwa hubungan emosionalnya dengan Inter tetap kuat.
“Saya memiliki kenangan indah di sana, dan hubungan yang tetap baik. Ada rasa hormat dan cinta yang takkan pernah hilang,” ujarnya.
Warisan Inzaghi: Lebih dari Sekadar Trofi
Warisan yang ditinggalkan Inzaghi di Inter bukan hanya soal trofi, tetapi juga kestabilan, identitas permainan, dan keberanian bersaing di level tertinggi Eropa. Ia membangun tim yang tak hanya bermain cantik, tapi juga konsisten.
Dengan kepergiannya, Inter kini memasuki fase baru, dan para tifosi hanya bisa berharap penerusnya mampu menjaga fondasi yang telah dibangun.
Leave a Reply