
Presiden Inter Milan, Beppe Marotta, kembali menyuarakan kekhawatirannya terhadap maraknya pembajakan siaran pertandingan sepak bola, yang dinilainya menjadi salah satu ancaman terbesar bagi masa depan industri sepak bola, khususnya di Italia.
Dalam konferensi pers di Aula CONI yang dikutip oleh FCInterNews, Marotta menekankan bahwa pembajakan digital telah merusak fondasi ekonomi Serie A, dan inilah saat yang tepat untuk mengatakan “cukup”.
Pembajakan: Luka Menganga di Sepak Bola Italia
Fenomena pembajakan siaran langsung, baik lewat situs ilegal, media sosial, maupun aplikasi tak resmi telah menjadi momok global. Di Italia sendiri, di mana hak siar televisi merupakan sumber utama pendapatan klub-klub Serie A, masalah ini berdampak sangat besar.
Setiap pelanggan yang memilih menonton dari jalur ilegal berarti kehilangan pendapatan bagi penyiar resmi, dan itu langsung berimbas ke klub.
Konsekuensinya? Pendapatan merosot, nilai hak siar turun, dan klub kehilangan daya saing di bursa transfer.
Marotta: Saatnya Bertindak Tegas
Bukan hanya mengeluh, Marotta menuntut tindakan nyata:
“Pembajakan telah, dan terus menyebabkan kerugian serius bagi industri sepak bola. Ini saatnya mengatakan cukup,”
“Undang-undang yang disahkan dua tahun lalu sekarang akan ditegakkan. Jika dulu hanya kartu kuning, sekarang saatnya kartu merah,”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Marotta ingin melihat penegakan hukum yang lebih keras terhadap mereka yang menjalankan atau menyebarluaskan streaming ilegal.
Hukuman tegas, termasuk denda besar, bisa menjadi cara ampuh mengurangi pembajakan.
Serie A Tak Bisa Bertahan dengan Pendapatan yang Terus Bocor
Dibandingkan Premier League dan La Liga, klub-klub Serie A sudah dalam posisi finansial yang lebih lemah. Jika pembajakan terus dibiarkan, perbedaan ini akan makin melebar. Hal ini bukan sekadar isu ekonomi, tetapi soal kelangsungan hidup sepak bola Italia.
“Langkah-langkah tegas adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan masa depan Serie A.”
Leave a Reply