
Petar Sucic mengaku sudah merasa betah di Inter Milan meski baru beberapa pekan berseragam Nerazzurri.
Didatangkan dari Dinamo Zagreb dengan biaya sekitar €14 juta pada musim panas tahun ini, gelandang 21 tahun itu langsung menunjukkan kualitasnya di bawah asuhan Cristian Chivu.
Dalam wawancara bersama Sport Mediaset via FCInter1908, Sucic menegaskan dirinya sangat senang berada di Inter Milan dan semakin terbiasa dengan kehidupan di Serie A.
Awal Karier Menjanjikan di Inter
Sucic langsung mendapat kepercayaan tampil sebagai starter dalam dua laga Serie A awal musim.
Ia bahkan mencatatkan assist saat Inter menghancurkan Torino 5-0 di pekan perdana. Meski performanya sempat menurun dalam kekalahan 1-2 dari Udinese, sang gelandang cepat bangkit saat membela timnas Kroasia di jeda internasional.
Bersama negaranya, ia membantu Vatreni meraih kemenangan atas Kepulauan Faroe dan Montenegro, yang membawa Kroasia semakin dekat ke Piala Dunia untuk keempat kalinya secara beruntun.
Bahagia di Inter Milan
Petar Sucic pertama-tama berbicara tentang kehidupannya di Inter Milan
“Saya merasa sangat baik, saya benar-benar bahagia,” ujar Sucic.
“Saya ingin terus membantu tim menang sebanyak mungkin. Bagi saya, yang terpenting adalah berlatih dengan benar dan selalu memberikan yang terbaik,”
Ambisi Besar Bersama Inter Milan
Dalam pernyataannya, Sucic menegaskan bahwa targetnya bersama Inter tidak kecil. Ia ingin berjuang meraih Scudetto sekaligus melangkah jauh di Liga Champions.
“Apakah saya ingin juara Serie A dan melangkah jauh di Liga Champions? Tentu saja. Namun kami harus melakukannya dengan fokus satu per satu laga. Hanya dengan kemenangan di setiap pertandingan, kami bisa sampai ke tujuan,” jelasnya.
Selain itu, Sucic juga mengaku tak bisa menunjuk satu pemain Inter yang paling mengesankannya.
“Setiap pemain Nerazzurri luar biasa, penuh kualitas. Bagi saya, semua pemain Inter ada di level top,” katanya.
Siap Hadapi Derby d’Italia
Ucapan penuh keyakinan juga terlontar jelang duel panas melawan Juventus akhir pekan ini.
“Saya memperkirakan laga yang sulit. Mereka tim bagus dengan pelatih hebat. Kami punya beberapa hari untuk mempersiapkan diri, dan kami akan melakukan segalanya untuk menang,” tegasnya.
Hubungan dengan Cristian Chivu
Sang pelatih, Cristian Chivu, tampak percaya penuh pada talenta muda ini. Sucic sendiri mengaku banyak belajar darinya.
“Hubungan saya dengan Chivu sangat baik. Saya selalu mendengarkan nasihatnya. Dia pelatih yang luar biasa, dan kami semua berusaha untuk terus berkembang serta menang di setiap laga,” ujarnya.
Menariknya, Sucic juga fleksibel soal posisi bermain. Ia nyaman tampil di berbagai peran lini tengah, bahkan bisa diturunkan di pertahanan jika dibutuhkan.
“Saya hanya ingin memberikan yang terbaik di posisi manapun untuk membantu tim,” ucapnya.
Idola dan Adaptasi Bahasa Italia
Meski banyak orang Kroasia mengidolakan Luka Modric, Sucic tak menutup-nutupi kekagumannya pada para gelandang hebat lain seperti Marcelo Brozovic, Mateo Kovacic, dan Ivan Rakitic.
“Di Kroasia, semua orang mengidolakan Modric dan ingin bermain seperti dia, tapi itu mustahil,”
“Jadi idola saya adalah Luka, Brozovic, Kovacic, Rakitic… Saya tumbuh besar menonton mereka,”
Ia juga sempat berdiskusi dengan Modric soal atmosfer Derby della Madonnina, meski memilih merahasiakan detailnya.
“Saya membicarakannya dengan Modric dengan senang hati, tapi itu hanya rahasia kami,”
Di luar lapangan, Sucic sudah mulai fasih berbahasa Italia.
“Saya mempelajarinya dengan baik. Saya hampir memahami semua instruksi di latihan dan pertemuan. Jika ada yang belum saya pahami, rekan setim dan staf selalu membantu. Saya belajar dengan cepat, terutama kosakata sepak bola.”
Leave a Reply