
Awal musim baru Serie A 2025/26 belum berjalan sesuai harapan bagi Inter Milan.
Alih-alih tampil solid seperti musim-musim sebelumnya, Nerazzurri justru mengawali kompetisi dengan catatan yang cukup mengkhawatirkan: rata-rata kebobolan dua gol per pertandingan.
Data ini, yang diangkat oleh La Gazzetta dello Sport, menjadi bahan analisis serius terkait rapuhnya lini belakang Inter.
Kekalahan dramatis 4-3 dari Juventus di Derby d’Italia semakin menegaskan bahwa masalah terbesar Inter saat ini terletak pada sektor pertahanan yang gagal diperbarui pada bursa transfer musim panas.
Pertahanan Tanpa Regenerasi: Pilihan yang Dipertanyakan
Menurut Gazzetta, salah satu faktor utama di balik keroposnya pertahanan Inter Milan adalah keputusan manajemen untuk tidak melakukan peremajaan di sektor pertahanan.
- Yann Sommer (36 tahun) masih menjadi andalan utama di bawah mistar gawang. Namun, performa kiper asal Swiss disebut menurun drastis, dengan refleks yang tampak melambat dibanding musim lalu.
- Francesco Acerbi (37 tahun) tetap menjadi pilihan utama dalam tiga laga pertama Serie A, meski usianya jelas sudah di ujung karier profesional.
- Stefan de Vrij (33 tahun) juga masih dipercaya sebagai pelapis utama, meski kontribusinya tak lagi sekuat beberapa tahun lalu.
Artinya, tulang punggung pertahanan Inter masih diisi pemain berusia 30-an ke atas, tanpa ada regenerasi yang berarti.
Kondisi ini kontras dengan lini serang dan tengah yang justru mendapatkan suntikan tenaga muda.
Masalah Lama yang Terulang
Rapuhnya pertahanan Inter bukan masalah baru. Musim lalu, di paruh akhir kompetisi, Nerazzurri juga kerap kebobolan mudah di berbagai ajang, mulai dari Serie A, Coppa Italia, hingga Liga Champions.
Sayangnya, bukannya berbenah di musim panas, Inter justru tampil dengan “wajah lama” di sektor belakang.
Keputusan mempertahankan blok pertahanan veteran ini kini dianggap sebagai kesalahan strategis.
Alih-alih memberi ruang bagi pemain muda untuk berkembang, Inter justru masih bergantung pada pemain yang sudah melewati masa keemasan.
Sommer di Pusat Sorotan
Yann Sommer, yang musim lalu dianggap salah satu transfer paling tepat, kini mulai mendapat kritik tajam.
Bukan hanya karena usianya, tetapi juga karena beberapa gol yang bersarang ke gawang Inter dinilai bisa diantisipasi lebih baik.
La Gazzetta menilai refleks Sommer sudah “meredup”, sesuatu yang berbahaya mengingat perannya sebagai kiper utama.
Di level klub sekelas Inter, memiliki penjaga gawang yang tidak lagi berada di puncak performa bisa sangat merugikan dalam perebutan gelar.
Jadi, situasi ini memunculkan pertanyaan besar: haruskah Inter segera merekrut bek dan kiper baru di jendela transfer Januari mendatang?
Leave a Reply