Lautaro Martinez kembali membuktikan statusnya sebagai salah satu penyerang paling mematikan di Eropa.
Kapten Inter Milan itu mendapat pujian tinggi dari jurnalis Italia, Marco Bucciantini, usai penampilan impresifnya dalam kemenangan dramatis Nerazzurri atas Genoa di Stadion Luigi Ferraris pada pekan ke-15 Serie A 2025-26.
Berbicara di acara Sky Calcio Club seperti dikutip FCInter1908, Bucciantini menyebut Lautaro sebagai “master di dalam kotak penalti”, menggambarkan insting gol luar biasa yang kembali ditunjukkan El Toro.
Lautaro Jadi Bintang di Marassi
Dalam laga penuh tensi tersebut, Lautaro tampil sebagai pembeda. Ia tak hanya mencetak gol penentu, tetapi juga berperan besar dalam gol pembuka Inter dengan memberikan assist kepada Yann Bisseck.
Gol Lautaro tercipta lewat sepakan kaki kiri yang akurat dan penuh ketenangan, sebuah detail penting, mengingat itu bukan kaki dominannya.
Kiper Genoa, Nicola Leali, dibuat tak berkutik oleh penyelesaian kelas dunia sang kapten.
Gol tersebut menjadi gol ke-8 Lautaro di Serie A musim ini, sekaligus mengantarkannya ke puncak daftar top skor liga setelah 15 pertandingan.
Konsistensi yang Kembali Ditemukan
Lebih dari sekadar satu gol, performa Lautaro menunjukkan kebangkitan konsistensi. Untuk pertama kalinya musim ini, striker Argentina itu mencetak gol dalam tiga laga Serie A secara beruntun.
Setelah sempat memulai musim dengan ritme yang tidak stabil, Lautaro kini terlihat kembali menemukan naluri predatornya di depan gawang, sebuah kabar krusial bagi Inter yang tengah bersaing di berbagai kompetisi.
Marco Bucciantini: Lautaro Adalah “Raja Kotak Penalti”
Pujian dari Marco Bucciantini datang tanpa basa-basi.
“Di area kotak penalti, Lautaro adalah bosnya,” tegas Bucciantini.
“Saat dia menendang bola, arahnya selalu tepat. Dia seperti menyimpan gawang di kamar tidurnya,”
“Ke mana pun dia berputar, bola akhirnya masuk ke gawang.”
Komentar tersebut menegaskan reputasi Lautaro sebagai fox in the box, striker yang selalu tahu ke mana bola harus diarahkan, bahkan dalam ruang dan waktu yang sempit.
Leave a Reply