Hakimi: “Saya Takkan Pernah Lupa Scudetto Bersama Inter, Tapi Akan Lakukan Segalanya untuk Kalahkan Mereka di Final UCL”

Bintang Paris Saint-Germain, Achraf Hakimi, menegaskan bahwa dirinya tidak akan pernah melupakan gelar Serie A bersama Inter Milan.

Namun, menjelang final Liga Champions 2024/25, pemain asal Maroko itu juga mengaku siap melakukan segalanya untuk membantu PSG mengalahkan mantan klubnya tersebut.

Dalam wawancara bersama France Télévisions yang dikutip oleh FCInterNews, Hakimi mengungkapkan emosinya menjelang laga terbesar musim ini: final Liga Champions antara PSG vs Inter Milan yang akan digelar 1 Juni 2025.

Hakimi dan Kenangan Indah Bersama Inter Milan

Hakimi sempat berseragam Inter pada musim 2020/21 dan langsung menjadi bagian penting dari skuad yang dipimpin oleh Antonio Conte saat itu. Kontribusinya di sisi kanan sangat vital dalam membawa Inter meraih Scudetto pertama dalam 11 tahun, sebuah momen yang sangat berarti baginya.

“Saya tidak akan pernah lupa ketika mengenakan jersey Nerazzurri dan memenangkan gelar Serie A bersama mereka,” ujar Hakimi.

Namun setelah satu musim penuh kesan, Hakimi dijual ke PSG dengan mahar besar pada musim panas 2021. Penjualan itu menjadi bagian dari langkah Inter menyeimbangkan neraca keuangan pasca-pandemi.

Kini Fokus Hakimi Adalah PSG

Kini, Hakimi telah menjadi salah satu pilar penting PSG dan akan tampil di final Liga Champions pertamanya bersama klub Prancis tersebut.

PSG memastikan tiket ke final setelah menyingkirkan Arsenal di semifinal dengan agregat 3-1. Di sisi lain, Inter melaju ke final usai menang dramatis atas Barcelona dengan agregat 7-6.

“Final ini sangat spesial. Ini adalah final Liga Champions pertama saya bersama PSG dan melawan Inter Milan, mantan klub saya,” ujar Hakimi.

“Saya bahagia bisa bertemu mereka, tapi kini saya pemain PSG. Dan saya akan melakukan segalanya untuk mengalahkan mereka.”

Duel Emosional dan Sarat Cerita

Pertemuan PSG vs Inter di final menjadi menarik bukan hanya karena kualitas kedua tim, tapi juga karena adanya sosok seperti Hakimi yang memiliki kedekatan emosional dengan lawan.

Laga ini akan menjadi ulangan sejarah dan juga ajang pembuktian pribadi bagi sang fullback 26 tahun tersebut.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*