Inter Milan sedang menikmati awal musim yang luar biasa di bawah komando pelatih anyar, Cristian Chivu.
Meski awalnya bukan pilihan utama manajemen, mantan bek Nerazzurri itu langsung mencuri perhatian publik sepak bola Italia.
Salah satu sosok yang ikut sangat terkesan adalah Andrea Ranocchia, eks defender Inter Milan yang pernah berbagi ruang ganti bersama Chivu.
Berbicara kepada Corriere dello Sport, Ranocchia memuji kecerdasan, gaya komunikasi, serta pendekatan taktikal Chivu yang disebutnya mirip dengan Jose Mourinho, salah satu pelatih terbaik sepanjang sejarah Inter Milan.
Chivu, Bukan Opsi Pertama, Tapi Langsung Buktikan Kualitasnya
Chivu naik ke kursi pelatih utama Inter Milan setelah kepergian Simone Inzaghi ke Al-Hilal.
Inter Milan sempat mencoba mendatangkan Cesc Fabregas, namun kesepakatan tak tercapai.
Keputusan untuk menunjuk Chivu, yang sebelumnya bekerja di sektor akademi, pada awalnya diragukan karena minim pengalaman di level senior.
Namun, statistik langsung berbicara:
- Inter memasuki jeda internasional sebagai pemuncak Serie A bersama AS Roma
- Produktivitas gol tertinggi Serie A: 26 gol
- Menang 4 laga pertama Liga Champions musim ini
Tak berlebihan jika kini banyak pihak menyebut Chivu sebagai kejutan besar di Serie A.
Ranocchia: “Dia Berbicara Seperti Mourinho, Guardiola, dan Klopp”
Ranocchia mengenal Chivu sejak keduanya masih bermain di Inter. Dalam wawancaranya, ia mengatakan:
“Saya mengenal Cristian dengan baik,” kata Ranocchia.
“Saya menghabiskan beberapa tahun bersamanya di ruang ganti, dan langsung terasa seperti pilihan yang tepat,”
“Cristian memiliki kecerdasan dan sensitivitas berbeda. Bahkan ketika masih bermain, ia berbicara sedikit, tetapi ketika ia bicara, semua orang mendengarkan,” ujar Ranocchia.
“Saya yakin ia bisa tampil baik karena saya melihatnya melatih dengan penuh gairah,”
“Ia melihat dalam tim ini potensi untuk melakukan sesuatu yang berbeda dari masa lalu,”
“Inter memiliki kualitas atletik yang penting dan sangat cocok dengan ide sepak bolanya,”
“Melawan Lazio, kamu bisa melihat jenis pressing yang bisa mereka hasilkan: dalam sepuluh menit pertama, mereka praktis tidak membiarkan lawan bermain,”
“Mereka menekan dengan cara yang luar biasa, dan situasi itu berujung pada gol Lautaro. Mereka benar-benar menakutkan,”
Eks kapten Inter itu juga menyoroti kemampuan komunikasi Chivu yang sangat jarang dimiliki pelatih muda:
“Dia menjawab pertanyaan seperti Mourinho, Guardiola, atau Klopp. Dia tidak menggunakan kalimat klise. Konferensi persnya luar biasa,”
Komentar Ranocchia memperkuat anggapan bahwa Chivu bukan hanya sekadar pelatih sementara, melainkan figur yang bisa menjadi proyek jangka panjang Inter Milan.
Bisseck, Akanji, dan Bastoni: Masa Depan Kuat di Lini Belakang
Ranocchia juga berbicara tentang kondisi pertahanan Inter yang kini banyak mendapat kredit positif.
Ia yakin Yann Bisseck berkembang sangat pesat dan layak menjadi starter dalam Derby della Madonnina kontra AC Milan.
“Saya suka Bisseck. Ia punya karakteristik internasional dan bisa mengokohkan dirinya di posisi itu,”
Bek Jerman itu diprediksi akan berduet bersama Manuel Akanji dan Alessandro Bastoni, trio yang membuat lini belakang Nerazzurri semakin solid.
Lautaro Martínez: Simbol Mentalitas Kemenangan
Ranocchia juga memberikan pujian khusus untuk sang kapten, Lautaro Martínez, yang menjadi simbol mentalitas juara Inter Milan.
“Ambisi adalah kekuatannya. Dari caranya menekan, bertarung, dan merayakan gol, kamu tahu betapa laparnya dia,”
Menjelang Derby Inter vs AC Milan: “Lebih Sulit Bagi Rossoneri”
Ranocchia pun memberi pandangannya terkait laga Derby della Madonnina akhir pekan ini:
“Jika Milan kalah, mereka bisa tertinggal lima poin. Itu jarak penting. Inter lebih tenang menghadapi derby ini.”
Pertandingan ini diprediksi menjadi salah satu derby terbesar dalam beberapa musim terakhir karena keduanya berada di papan atas klasemen.
Leave a Reply