Chivu: “Saya Pikir Akan Bertahan di Parma, Tapi Bangga Kembali ke Inter Milan”

Cristian Chivu secara jujur mengakui bahwa dirinya awalnya mengira akan tetap bertahan di Parma sebelum akhirnya menerima panggilan dari Inter Milan.

Pelatih asal Rumania itu kini resmi menjadi pelatih kepala Nerazzurri, menggantikan Simone Inzaghi yang hengkang ke Al-Hilal.

Dalam konferensi pers, Chivu mengungkapkan bagaimana proses mengejutkan ini terjadi, serta perasaannya setelah kembali ke klub yang telah menjadi bagian penting dalam hidupnya.

Kembali ke Inter, Rumah Kedua Cristian Chivu

Meski hanya memiliki pengalaman 13 laga sebagai pelatih tim senior bersama Parma, di mana ia berhasil menyelamatkan klub dari degradasi, Chivu bukanlah sosok asing bagi Inter.

Sebagai mantan pemain dan pelatih di sektor usia muda Inter Milan, ia telah menjadi bagian dari keluarga besar Nerazzurri selama lebih dari satu dekade.

“Saya pikir akan bertahan di Parma, mengingat kerja keras yang telah saya lakukan di sana,” ujar Chivu. “Namun, ketika Inter menelepon, itu adalah sebuah kebanggaan,”

Chivu mengaku bahwa keputusan menerima tawaran dari Inter bukan hal mudah, terlebih karena ia harus meminta izin terlebih dahulu dari Parma.

Namun, panggilan dari klub sebesar Inter adalah sesuatu yang tak bisa ia tolak.

“Hal pertama yang harus saya lakukan adalah meminta izin kepada Parma,”

Dukungan dari Generasi Treble Winners

Chivu juga bercerita tentang dukungan hangat yang datang dari rekan-rekan setimnya di skuad Inter yang memenangkan treble pada musim 2009/10.

Ia menyebut mereka tetap menjaga komunikasi dalam sebuah grup yang solid dan penuh persahabatan.

“Saya senang menerima pesan dari mereka. Kami adalah teman seumur hidup karena sejarah yang kami buat bersama,”

Kebanggaan mengenakan seragam Inter masih sangat melekat bagi Chivu. Ia menegaskan bahwa menjadi pelatih tim utama Inter adalah tanggung jawab besar yang akan ia emban dengan sepenuh hati.

“Kebanggaan dan rasa tanggung jawab selalu membuat Anda memberikan sesuatu yang lebih,”

“Bersama tim utama, saya merasakan rasa tanggung jawab yang besar. Sama seperti hari pertama Piero Ausilio membawa saya ke sini sebagai pemain,”

“Saya sudah berada di sini selama 13 tahun, terlepas dari masa istirahat singkat saat saya di Parma,”

Tantangan Klub Dunia dan Visi untuk Inter Milan

Chivu kini bersiap memimpin Inter dalam ajang FIFA Club World Cup di Amerika Serikat. Ia menyebut kompetisi ini sebagai versi baru dari proyek lama yang menuntut ambisi, kepercayaan diri, dan rasa percaya yang tinggi dalam diri skuad.

“Inter adalah klub besar, dan kami harus memiliki sikap serta keyakinan yang tepat untuk tetap bersaing di level tertinggi,”

Chivu juga mengungkap bahwa ia mengenal para pemain Inter dengan baik, berkat pengalaman panjangnya di akademi. Ia percaya pada kualitas pribadi dan profesional yang ada di ruang ganti tim saat ini.

“Yang ingin saya tanamkan pada mereka adalah kesadaran bahwa perjalanan mereka sejauh ini luar biasa. Jangan sampai dilupakan,”

Pesan untuk Mkhitaryan dan Filosofi Chivu

Terkait pemain veteran seperti Henrikh Mkhitaryan, Chivu menolak anggapan bahwa usia menjadi penghalang dalam sepak bola modern.

“Yang penting bukan angka di paspor, tetapi kualitas manusia dan semangat yang ditunjukkan di lapangan,”

Chivu menutup konferensi pers dengan menegaskan bahwa dirinya siap memberikan segalanya, baik secara profesional maupun personal, untuk Inter Milan.

“Saya akan memberikan semua yang saya miliki. Rasa hormat, karakter, dan semangat Interismo.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*