
Pelatih Inter Milan, Cristian Chivu, menghadapi tantangan besar bukan hanya di lapangan, tetapi juga di balik layar, yakni membangun kembali harmoni ruang ganti Nerazzurri yang retak usai akhir musim yang mengecewakan.
Menurut laporan Corriere dello Sport, yang dikutip oleh FCInterNews, Chivu kini sangat mengandalkan sosok kapten sekaligus pemimpin ruang ganti, Lautaro Martinez, untuk mempersatukan skuad yang sempat terguncang.
Ruang Ganti Inter Retak, Chivu Waspada
Musim lalu berakhir dengan luka emosional yang dalam bagi Inter Milan. Setelah tampil menjanjikan di Serie A dan Liga Champions, Nerazzurri malah runtuh di momen-momen krusial.
Kekalahan menyakitkan dari PSG di final Liga Champions dan kegagalan meraih gelar domestik telah meninggalkan atmosfer ruang ganti yang penuh tekanan dan ketegangan.
Salah satu titik konflik yang mencuat adalah saga transfer Hakan Calhanoglu, yang membuat suasana internal makin panas. Rumor kepindahan sang gelandang ke Bayern Munchen memicu reaksi keras dari Lautaro Martinez, yang secara terbuka menyatakan:
“Siapa pun yang ingin pergi, silakan pergi.”
Komentar tersebut menuai kontroversi, namun juga mencerminkan kepedulian dan frustrasi Lautaro sebagai kapten tim yang ingin menjaga semangat dan loyalitas di dalam skuad.
Chivu Gunakan Ketegangan Untuk Bangun Kembali Fondasi Tim
Alih-alih membiarkan konflik berkembang, Chivu justru menggunakan ketegangan ini sebagai momen refleksi dan dialog antar pemain.
Ia mendorong Lautaro untuk mengambil peran lebih besar, bukan hanya sebagai pencetak gol utama, tetapi juga sebagai penyeimbang emosi dan pemersatu skuad.
Pelatih asal Rumania itu memahami bahwa Lautaro Martinez bukan sekadar kapten, tapi juga figur sentral dalam dinamika ruang ganti Inter Milan.
Usia matang, pengalaman internasional, serta kedekatannya dengan mayoritas pemain membuatnya menjadi figur yang ideal untuk membantu menyatukan kembali semangat tim.
Leave a Reply