
Inter Milan tengah berada di jalur emas untuk mengukir sejarah meraih treble kedua dalam sejarah klub setelah kesuksesan legendaris di era Jose Mourinho tahun 2010.
Namun, di balik performa cemerlang musim ini, tersimpan satu kelemahan mencolok yang bisa menjadi batu sandungan serius, yakni kebiasaan kebobolan di menit-menit akhir.
Dominasi yang Terancam oleh Kehilangan Fokus di Pengujung Laga
Menurut laporan Corriere dello Sport via FCInterNews, skuad asuhan Simone Inzaghi tampaknya belum belajar dari kesalahan yang berulang. Dari 41 gol yang bersarang ke gawang Inter musim ini, 16 di antaranya terjadi setelah menit ke-75, dan 15 gol lahir lewat menit ke-80.
Akibatnya? Delapan poin berharga hilang di Serie A, yang bisa saja menjadi penentu dalam perburuan Scudetto.
Supercoppa dan Bologna: Dua Alarm Besar
Tren ini tak hanya terjadi di Serie A. Pada laga final Supercoppa Italiana, Inter harus menyerah dari AC Milan karena kehilangan kontrol di babak kedua.
Lebih menyakitkan lagi, kekalahan dari Bologna pekan lalu memperkuat narasi buruk ini, di mana Riccardo Orsolini mencetak gol penentu di menit ke-90+4, melenyapkan poin dari genggaman dalam sekejap.
Simone Inzaghi telah membangun skuad dengan kedalaman luar biasa, gaya bermain atraktif, dan struktur taktik yang matang.
Namun, faktor mental dan ketahanan fokus hingga peluit akhir akan menentukan apakah mimpinya mengikuti jejak Mourinho dapat terealisasi.
Jika Inzaghi ingin namanya diabadikan dalam sejarah klub, mengeliminasi kelemahan di menit-menit akhir adalah prioritas utama.
Leave a Reply