Wakil Presiden Inter Milan, Javier Zanetti, memberikan penghormatan besar kepada Cristian Chivu, mantan rekan setimnya yang kini memulai perjalanan baru sebagai pelatih Nerazzurri.
Dalam wawancara dengan SuperMondial (via FCInter1908), Zanetti menyebut Chivu bukan hanya rekan setim, melainkan juga seorang “saudara” yang penuh dedikasi.
Chivu, Dari Treble Winner ke Kursi Pelatih Inter Milan
Cristian Chivu bukan sosok asing bagi publik Giuseppe Meazza. Mantan bek asal Rumania ini membela Inter Milan selama enam tahun, termasuk menjadi bagian penting dari tim legendaris yang meraih treble winners 2009/10 di bawah asuhan José Mourinho.
Setelah gantung sepatu, Chivu melanjutkan karier di jalur kepelatihan. Ia sukses mengasah bakat muda di tim akademi Inter Milan sebelum akhirnya diberi kesempatan besar menangani tim utama.
Meski perjalanan awalnya sebagai pelatih senior tidak mudah, Chivu diyakini memiliki potensi besar untuk berkembang.
Sejauh ini di bawah Chivu, Inter tampil solid di fase grup Piala Dunia Antarklub namun tersingkir di fase gugur oleh Fluminense, serta mencatat start Serie A 2025-26 dengan kemenangan telak 5-0 atas Torino namun kalah 1-2 dari Udinese.
Zanetti: “Chivu Selalu Ada di Saat Baik dan Buruk”
Zanetti mengenang masa-masa indah bersama Chivu di lapangan.
“Saya bermain bersama Cristian Chivu. Selain sebagai rekan setim, ia adalah seorang saudara bagi saya. Kami melewati banyak momen indah bersama dan meraih banyak kemenangan,” ujar Zanetti.
Legenda Inter tersebut menambahkan bahwa Chivu selalu dikenal sebagai sosok yang rendah hati, penuh dedikasi, dan bisa diandalkan di saat sulit maupun bahagia.
“Kami sering menang. Dia selalu murah hati,”
“Dia tipe orang yang selalu ada, baik di masa sulit maupun masa senang, dia selalu ada,”
“Cristian memang seperti itu,”
Chivu Punya Karisma untuk Sukses Sebagai Pelatih
Lebih jauh, Zanetti menekankan bahwa Chivu memiliki modal penting untuk sukses di dunia kepelatihan: passion dan kemampuan memotivasi pemain.
“Cristian selalu mampu menularkan semangatnya. Di luar ide taktisnya, dia punya kapasitas untuk menyampaikan seluruh hasrat dan cintanya kepada sepak bola. Menurut saya, ia akan memiliki karier kepelatihan yang sukses.”

Leave a Reply