Legenda hidup Inter Milan, Javier Zanetti, kembali menegaskan rasa bangganya terhadap Lautaro Martinez dan ikatan kuat antara para pemain Argentina dengan klub Nerazzurri.
Dalam wawancara eksklusif dengan El Gráfico, sang wakil presiden Inter itu berbicara panjang lebar tentang perannya di manajemen, warisan Argentina di klub, serta rasa haru yang ia rasakan saat bertemu Messi dan Lautaro di Piala Dunia Qatar.
Zanetti, Dari Kapten Legendaris ke Manajer Visioner
Zanetti membuka wawancara dengan refleksi pribadi soal transisinya dari lapangan hijau ke ruang direksi.
Ia mengaku sadar betul bahwa menjadi manajer di klub sebesar Inter membutuhkan kesiapan luar biasa.
“Ketika saya pensiun, hal pertama yang saya pahami adalah saya harus mempersiapkan diri. Saya mendaftar di Universitas Bocconi, salah satu yang terbaik di Italia, dan menyelesaikan program master. Sekarang saya sedang menulis tesis saya,” ungkap Zanetti.
Menurutnya, pengalaman akademik tersebut membantunya berpikir lebih luas dalam menangani berbagai aspek klub, mulai dari pengelolaan sumber daya hingga hubungan internasional.
“Sebagai manajer, saya sadar ada banyak hal yang bisa terus ditingkatkan di setiap bidang. Dunia sepak bola kini menuntut pemahaman yang lebih strategis dan profesional,” tambahnya.
Soal Milito dan Lautaro: Dua Penyerang dengan Jiwa Besar
Ketika ditanya tentang dua striker Argentina yang meninggalkan jejak mendalam di Inter, yakni Diego Milito dan Lautaro Martinez, Zanetti tak ragu memuji keduanya dengan penuh rasa hormat.
“Diego Milito adalah penyerang yang sangat cerdas. Semua orang ingat tahun saat kami memenangkan treble, dia bukan hanya penting karena gol-golnya, tapi juga karena pengorbanannya untuk tim,” kata Zanetti dengan nada penuh nostalgia.
Namun sorotan utama jatuh pada Lautaro Martinez, sang kapten saat ini. Zanetti menilai Lautaro bukan hanya pemain luar biasa, tetapi juga contoh sempurna bagi seluruh skuad muda Nerazzurri.
“Saya sangat bahagia melihat bagaimana dia datang dan terus berkembang. Lautaro selalu bekerja keras untuk menjadi lebih baik dalam setiap aspek permainan. Sekarang dia adalah kapten dan juga panutan, seseorang dengan rasa memiliki yang luar biasa,” ujar Pupi.
Zanetti pun menambahkan betapa spesialnya melihat Inter kembali dipimpin oleh kapten berdarah Argentina:
“Fakta bahwa Inter kini memiliki kapten asal Argentina lagi adalah kebanggaan besar bagi saya,” tuturnya dengan senyum bangga.
Warisan Argentina di Inter: Sebuah Hubungan Keluarga
Bagi Zanetti, hubungan antara Argentina dan Inter bukan sekadar kebetulan. Sejak era Helenio Herrera, pelatih legendaris “La Grande Inter”, jejak pemain asal Argentina selalu terasa kuat di klub ini.
“Kami orang Argentina memiliki warisan indah di Inter. Sejak masa Helenio Herrera, banyak pemain dari negara kami yang melewati periode penting di sini. Di Inter, kami selalu menemukan suasana yang sangat akrab, seperti keluarga,” jelasnya.
Ikatan emosional ini, kata Zanetti, membuat banyak pemain Argentina merasa langsung “di rumah” begitu mengenakan seragam Nerazzurri.
Momen Penuh Emosi di Qatar: Pelukan Lautaro dan Messi
Wawancara pun ditutup dengan momen manis yang menyentuh hati. Zanetti mengenang saat-saat berharga di Piala Dunia Qatar 2022, ketika Argentina akhirnya meraih gelar juara dunia.
“Saya rindu Lautaro dan Messi. Saat saya berjalan menuju Lautaro, seseorang menepuk saya dari belakang, ternyata itu Messi,” kenangnya dengan senyum haru.
Bagi Zanetti, pertemuan itu bukan hanya simbol kebanggaan nasional, tetapi juga gambaran nyata dari rasa kebersamaan yang telah lama menyatukan para pemain Argentina, baik di tim nasional maupun di klub-klub Eropa seperti Inter Milan.

Leave a Reply