
Legenda Inter Milan, Walter Zenga, angkat bicara mengenai keputusan klub menunjuk Cristian Chivu sebagai pelatih kepala baru menggantikan Simone Inzaghi.
Meski menyambut positif penunjukan mantan bek asal Rumania tersebut, Zenga tetap menggarisbawahi satu kekhawatiran penting, yakni pengalaman di Liga Champions.
Cristian Chivu Resmi Tangani Inter Milan
Inter Milan secara resmi mengumumkan Cristian Chivu sebagai pelatih anyar mereka setelah gagal mendapatkan Cesc Fabregas dari Como. Penunjukan ini menjadi langkah besar dalam proyek regenerasi di kubu Nerazzurri.
Meski minim pengalaman melatih di level senior, Chivu berhasil menunjukkan kapabilitasnya saat menukangi Parma musim lalu, menyelamatkan klub dari degradasi dan memperlihatkan pendekatan taktik yang menjanjikan.
Namun, Inter Milan adalah tantangan yang berbeda, klub dengan ekspektasi menang di setiap kompetisi, terutama setelah kekalahan memalukan 0-5 dari Paris Saint-Germain di final Liga Champions 2024/25.
Walter Zenga: “Liga Champions Jadi Titik Lemah Chivu”
Berbicara kepada Calciomercato L’Originale yang dikutip oleh FCInter1908, Walter Zenga menegaskan satu-satunya kekurangan Chivu:
“Satu-satunya tanda tanya yang saya miliki terhadap Chivu, juga terhadap Juric dan Tudor adalah pengalaman di Liga Champions,” ujarnya.
Zenga menilai bahwa kompetisi elite Eropa tersebut menuntut pendekatan yang sangat berbeda dibanding Serie A:
“Di Inter, menang itu harga mati. Anda tak hanya diminta tampil baik, tapi juga bersaing di Eropa,”
Ia kemudian membandingkan Chivu dengan Fabregas yang gagal direkrut:
“Fabregas punya perspektif berbeda dalam mengelola banyak situasi. Dia bermain di luar negeri, memiliki wawasan lebih terbuka. Tapi itu satu-satunya titik negatif yang saya lihat dari Chivu.”
Chivu Dianggap Punya Mental Juara
Meski belum pernah melatih di Liga Champions, Cristian Chivu bukan sosok asing bagi tekanan tinggi. Ia adalah bagian dari skuad legendaris Inter yang meraih treble winner di bawah Jose Mourinho pada 2010.
Pengalaman tersebut menjadi bekal berharga dalam memahami mentalitas juara yang dibutuhkan di Giuseppe Meazza.
Leave a Reply