Usai Kekalahan Inter di Derby, Cristian Chivu Ngamuk pada Jurnalis Terkenal Italia: “Itu Pilihan Saya!”

Kekalahan Inter Milan dari AC Milan dalam Derby della Madonnina di pekan ke-12 Serie A 2025-26 bukan hanya meninggalkan kekecewaan di lapangan, tetapi juga memicu tensi panas di depan kamera.

Pelatih Nerazzurri, Cristian Chivu, menunjukkan kemarahannya kepada jurnalis ternama Italia, Diletta Leotta, setelah ditanya mengenai keputusan taktisnya.

Menurut laporan FCInter1908, pertanyaan Diletta terkait pergantian pemain Inter memancing respons keras dari Chivu. Momen ini menjadi salah satu sorotan utama seusai laga.

Inter Dominan, Milan Justru Menang

Laga yang digelar di San Siro kemarin (24/11) berakhir antiklimaks bagi Inter Milan.

Meski tampil dominan dengan sederet peluang emas, mereka harus menyerah 0-1 dari sang rival sekota.

Tampil lebih baik dan menciptakan banyak peluang emas, namun kalah tentu membuat atmosfir Inter memanas, termasuk pada sesi wawancara pasca pertandingan.

Cristian Chivu vs Diletta Leotta: Adu Argumen yang Memanas

Salah satu momen yang mencuri perhatian terjadi ketika Diletta Leotta mempertanyakan keputusan Chivu menarik Lautaro Martinez pada menit ke-64. Pertanyaan itu memancing reaksi emosional sang pelatih.

Diletta Leotta:

“Keputusan menarik Lautaro di menit 64? Apakah dia baik-baik saja, atau ini keputusan taktis?”

Chivu menjawab tegas:

“Lautaro baik-baik saja,”

Diletta kembali menekan:

“Kalau begitu kenapa dia ditarik keluar?”

Chivu pun meledak:

“Apa saya tidak boleh mengganti pemain? Itu keputusan taktis, pilihan saya. Pemain-pemain di bangku cadangan juga pantas mendapat kredit, dan mereka memberi kontribusi, baik Pio maupun Bonny. Itu keputusan saya,”

Diletta mencoba meluruskan bahwa ia hanya mengira Lautaro cedera, namun Chivu tetap menunjukkan ketegasan.

Leotta: “Tentu saja, kupikir mungkin ada alasan lain. Bahwa dia tidak benar-benar baik-baik saja,”

Chivu: “Tidak, aku bilang dia baik-baik saja, dan kau bertanya kenapa aku menariknya keluar,”

Wawancara pun ditutup dengan saling sapa dingin:

  • Diletta: “Semoga beruntung.”
  • Chivu: “Terima kasih, viva il lupo (hidup sang serigala).”

Apa yang Sebenarnya Dibela Chivu?

Dalam konteks ini, Chivu jelas ingin:

  • Melindungi keputusannya sebagai pelatih, terutama setelah kekalahan pahit di Derby.
  • Menunjukkan kepercayaan pada pemain cadangan, seperti Pio Esposito dan Bonny, yang ia sebut bekerja baik saat masuk lapangan.
  • Menghindari narasi bahwa Lautaro cedera, agar tidak memunculkan spekulasi menjelang laga penting melawan Atletico Madrid di Liga Champions.

Derby ini merupakan debut Chivu sebagai pelatih kepala Inter Milan dalam partai sebesar Derby della Madonnina, dan hasilnya tentu menambah tekanan.

Fokus Inter Berikutnya: Bangkit Secepat Mungkin

Kekalahan ini membuat Inter turun ke peringkat keempat Serie A. Namun tak ada waktu untuk larut dalam kekecewaan.

Mereka akan bertandang ke Spanyol untuk menghadapi Atletico Madrid, laga yang dapat menentukan peluang lolos ke babak 16 besar Liga Champions.

Dengan Lautaro yang dikonfirmasi baik-baik saja dan motivasi tim yang masih tinggi, Chivu berharap timnya bisa bangkit.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*