Derby della Madonnina selalu menghadirkan tensi, emosi, dan pertarungan kelas dunia.
Menjelang duel panas antara Inter Milan vs AC Milan pada pekan ke-12 Serie A 2025-26, mantan bomber Italia, Luca Toni memberikan analisis tajam dan menarik di DAZN, khususnya soal duel lini tengah, kualitas lini depan kedua tim, hingga peluang pemain muda seperti Francesco Pio Esposito.
Sebagai mantan penyerang yang kenyang pengalaman di Serie A dan tim nasional Italia, komentar Toni memberi sudut pandang berkelas tentang apa yang bisa terjadi di panggung megah San Siro.
Allegri dan Tekanan Derby: Inter Lebih Kuat di Atas Kertas
Toni menyinggung bagaimana pelatih Milan, Massimiliano Allegri, kemungkinan melihat duel ini dari kacamata netral.
Menurutnya, Allegri akan cukup tenang karena di atas kertas, Inter terlihat lebih kuat dan lebih solid.
Nerazzurri datang dengan skuad matang, struktur permainan stabil, dan para pemain kunci dalam performa puncak.
“Dia (Allegri) akan tenang karena Inter lebih kuat di atas kertas,” ujar Toni.
Namun fokus utama Toni bukan pada opini Allegri, melainkan pada duel yang menjadi jantung pertarungan: lini tengah.
Calhanoglu vs Modric: Pertarungan Dua Gelandang Terbaik Dunia
Toni menyebut duel Hakan Calhanoglu dan Luka Modric sebagai sajian yang “wajib dinikmati”.
“Saya sangat penasaran dengan lini tengah, dengan duel antara Calhanoglu dan Modric, dua gelandang bertahan yang menurut saya terbaik di dunia,”
“Ada juga Rabiot, dan pertandingan akan banyak ditentukan di area itu (lini tengah). Bahkan dalam penguasaan bola, akan ada banyak hal menarik untuk dinikmati,”
Mengapa duel Calhanoglu-Modric ini begitu spesial?
- Keduanya adalah playmaker sejati yang berani meminta bola dalam situasi sulit.
- Mereka memiliki personalitas besar, selalu ingin terlibat, tidak pernah sembunyi di balik tekanan lawan.
- Calhanoglu menjadi motor permainan Inter.
- Modric, meski baru di Milan, membawa pengalaman luar biasa dari Real Madrid.
Bagi para pecinta taktik dan permainan posisi, lini tengah akan menjadi panggung utama.
Thuram-Lautaro vs Leao-Pulisic: Toni Tak Ragu Memilih
Ketika ditanya siapa duet penyerang yang lebih ia pilih, Toni menjawab tanpa keraguan:
“Jika saya harus memilih satu pasangan penyerang, jelas saya memilih Lautaro dan Thuram. Lautaro kini menjadi lebih pemimpin, seorang penggerak tim lewat aksinya dan caranya menyemangati rekan-rekan setim,”
“Thuram sekarang benar-benar kuat, seorang penyerang tengah yang lengkap. Ia mencetak gol seperti striker murni, dengan sundulan. Dulu ia mencetak gol-gol indah tapi tidak terlalu sering berada di area, namun sekarang ia mencetak gol-gol sundulan yang luar biasa, itu sangat menghancurkan lawan,”
Pio Esposito dan Mimpi Gol Pertama di Derby: “Kalau Saya Dia, Saya Meledak Semangat”
Toni juga memberikan komentar menyentuh soal Francesco Pio Esposito, striker muda Inter yang tengah melewati musim gemilang.
“Kalau saya berada di posisinya, saya pasti bersemangat luar biasa, karena saya sedang menjalani musim yang hebat di klub besar. Menjadi starter tentu akan bagus, tetapi masuk dari bangku cadangan lalu menentukan derby seperti ini juga bisa menjadi pengalaman yang sangat positif, karena jika kamu masih muda dan bermain baik, semuanya terasa lebih mudah,”
“Keberuntungan sedang memihaknya. Jika saya jadi Chivu, saya akan memberinya beberapa menit bermain. Dia sedang dalam momen emas: siapa tahu dia mencetak gol.”

Leave a Reply