Inter Milan mendapat masalah serius jelang Derby della Madonnina pada akhir pekan ini.
Denzel Dumfries dipastikan absen karena cedera, dan menurut jurnalis Fabrizio Biasin dalam editorialnya untuk TMW, kondisi ini memaksa Cristian Chivu mencari solusi taktis yang tidak sederhana.
Milan Datang dengan Modal Kuat
Biasin menyoroti bagaimana Milan justru mendapatkan dorongan penting jelang laga panas ini di pekan ke-12 Serie A 2025-26, Senin (24/11) pukul 02.45 WIB.
Adrien Rabiot kembali tersedia, dan menurutnya, sang gelandang adalah salah satu dari “tiga transfer penting” di bursa transfer musim panas lalu.
Kembalinya Rabiot memberi Milan stabilitas di dua fase permainan. Biasin menyarankan untuk melihat lagi 30 menit terakhir Milan vs Napoli, sebuah demonstrasi nyata betapa pentingnya peran sang gelandang Prancis dalam menjaga intensitas dan struktur tim.
Selain itu, Pulisic–Leao menjadi alasan lain Inter tidak boleh lengah. Duet ini sangat sulit dibaca: mereka bergerak tanpa pola tetap, sering menukar posisi, dan membuka ruang untuk gelandang maupun full-back melakukan penetrasi.
Karakteristik ini, kata Biasin, merupakan hal yang “paling disukai” oleh para pemain Milan, dan sekaligus hal yang paling sering membuat Inter kesulitan.
Inter Tanpa Dumfries: Solusi Ada, Tapi Tidak Mudah
Di sisi Inter Milan, masalah terbesar jelas absennya Dumfries. Sang bek sayap kanan andalan dari Belanda menjadi elemen penting dalam transisi cepat dan lebar permainan Nerazzurri.
Sebagai gantinya, Carlos Augusto hampir pasti turun sebagai starter. Biasin menilai pemain Brasil itu sebagai “quasi-titolare”—pemain yang mungkin tidak selalu memulai, tetapi selalu bisa diandalkan.
Augusto juga dianggap sebagai “tappabuchi” alias pemain serbaguna yang bisa mengisi beberapa peran di berbagai zona lapangan.
Namun, di situlah letak persoalannya.
Carlos Augusto biasanya menjadi kartu cadangan taktis dalam situasi darurat. Dengan dia sebagai starter, Inter otomatis kehilangan salah satu opsi untuk “menutup celah” di fase akhir laga. Dalam duel intens seperti derby, ini bisa menjadi masalah besar dalam pengelolaan energi dan pergantian pemain.
Inter Masih Punya Fondasi Kuat
Meski begitu, Biasin tetap optimis. Inter dalam kondisi bagus sebelum jeda internasional. Tim berkembang pesat selama sebulan terakhir di bawah tangan Cristian Chivu.
Pertanyaan utamanya kini hanya satu: Apakah jeda internasional mengganggu momentum Inter?
Jika tidak, Nerazzurri masih memiliki keunggulan kolektif dan stabilitas permainan yang dapat menutupi absennya Dumfries.

Leave a Reply