Situasi Davide Frattesi di Inter Milan kembali memanas. Sang gelandang dikabarkan semakin terbuka untuk hengkang pada bursa transfer Januari 2026, setelah merasa lelah dengan statusnya yang hanya menjadi pemain pelapis.
Laporan terbaru dari Corriere dello Sport via FCInter1908 menyebutkan bahwa Frattesi sudah kehilangan kesabaran dan mulai mempertimbangkan masa depannya jauh dari San Siro.
Frattesi Sudah Lama Tak Bahagia di Inter
Ini bukan pertama kalinya Frattesi berada di ambang pintu keluar. Pada Januari musim lalu, ia sangat dekat meninggalkan Inter menuju AS Roma. Namun, saat itu Simone Inzaghi menolak melepasnya, masih melihatnya sebagai bagian penting dari kedalaman skuad.
Harapan muncul kembali ketika Cristian Chivu datang pada musim panas lalu sebagai pelatih baru. Ia menjanjikan kebangkitan karier Frattesi dan menit bermain yang lebih konsisten.
Namun realitanya jauh dari ekspektasi.
Minim Menit Bermain, Frattesi Kehilangan Posisi
Frattesi baru mencatat Satu kali starter di Serie A musim ini. Total menit bermainnya bahkan hanya 198 menit, angka yang jauh dari standar seorang gelandang yang diboyong dengan reputasi besar dari Sassuolo.
Dengan kompetisi ketat di lini tengah Inter yang diisi Barella, Calhanoglu, Mkhitaryan, dan Sucic, Frattesi kembali berada di posisi bawah dalam daftar prioritas Chivu.
Situasi ini membuat sang gelandang semakin frustrasi dan ingin mencari klub yang memberinya peran lebih besar.
Siap Menerima Tawaran Klub Lain
Menurut laporan tersebut, Frattesi kini bersikap terbuka terhadap semua kemungkinan. Ia siap mendengarkan tawaran pada Januari, dengan harapan menemukan klub yang memberinya jaminan menit bermain reguler.
Menariknya, Inter sebelumnya menolak melepasnya di angka €40 juta. Meski kini ia jarang bermain, Nerazzurri disebut tidak akan menurunkan harga.
Klub yakin nilai pasar Frattesi tetap tinggi berkat kualitas, usia ideal, serta statusnya sebagai pemain tim nasional Italia.
Jika ada klub yang berani memenuhi banderol Inter, peluang kepergian Frattesi sangat besar. Ia butuh panggung untuk bermain, berkembang, dan mempertahankan tempat di skuad timnas Italia.
Dengan kondisi psikologis yang kian tertekan akibat minimnya kesempatan, Januari bisa menjadi titik balik kariernya.

Leave a Reply