Marcus Thuram menjadi salah satu sorotan di Inter Milan pada paruh awal musim ini (2025-26). Bukan karena penampilan buruk, melainkan karena ekspektasi tinggi yang belum sepenuhnya terbayar.
Sky Sport Italia secara khusus menempatkan performa penyerang asal Prancis itu di bawah kaca pembesar, menyoroti start musim yang dinilai lebih lambat dibandingkan musim sebelumnya (2024-25).
Data dan konteks menunjukkan satu hal jelas: Thuram masih bisa memberi lebih.
Perbandingan Musim Lalu dan Musim Ini: Angka Tak Bisa Dibohongi
Jika menilik kembali performa Marcus Thuram pada fase yang sama musim lalu, perbedaannya cukup mencolok. Pada musim lalu, setelah 15 laga Serie A dan enam pertandingan Liga Champions, Thuram tampil eksplosif:
- 11 gol
- 4 assist
- Hanya 1 pertandingan absen
Produktivitas tersebut menjadikannya salah satu senjata paling mematikan Inter di paruh pertama musim lalu.
Namun, musim ini ceritanya berbeda. Hingga jumlah pertandingan yang sama, catatan Thuram masih tertahan di angka:
- 6 gol
- 2 assist
- 6 laga absen akibat cedera
Cedera yang didapat saat menghadapi Slavia Praha menjadi faktor signifikan yang menghambat kontinuitas performanya.
Cedera dan Ritme yang Terputus
Absennya Thuram dalam enam pertandingan jelas berdampak besar. Bukan hanya pada statistik pribadi, tetapi juga pada alur permainan Inter yang selama ini sangat mengandalkan mobilitas, kekuatan fisik, dan kemampuan link-up sang striker.
Kehilangan ritme kompetisi membuat Thuram belum sepenuhnya kembali ke level agresivitas dan ketajaman yang menjadi ciri khasnya musim lalu.
Laga Kontra Genoa: Hampir, Tapi Belum Cukup
Dalam kemenangan Inter atas Genoa, Thuram sebenarnya nyaris mencatatkan namanya di papan skor. Sundulan kerasnya sudah mengarah sempurna, namun Nicola Leali tampil sigap di bawah mistar gawang dan menggagalkan peluang emas tersebut.
Momen itu menjadi simbol kondisi Thuram saat ini: sudah dekat dengan performa terbaik, tetapi belum sepenuhnya sampai.
Masih Jadi Pilar Penting Inter
Meski statistiknya menurun, kehadiran Thuram di lini depan tetap krusial. Ia masih memberi kontribusi besar dalam:
- Membuka ruang bagi Lautaro Martinez
- Menekan lini pertahanan lawan
- Menjadi target duel udara dan transisi cepat
Inter Milan memahami bahwa performa seorang striker tidak selalu linear, terlebih setelah melewati fase cedera yang cukup mengganggu.

Leave a Reply