Mantan pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi menyoroti performa Inter Milan di bawah Cristian Chivu dan mengingatkan agar Nerazzurri tidak terlena dengan euforia Liga Champions.
Inter Milan memang tengah melaju kencang di Liga Champions musim ini, dengan peluang besar mengamankan tiket otomatis ke babak 16 besar.
Namun, menurut Arrigo Sacchi, kesuksesan di Liga Champions tidak boleh membuat skuad Cristian Chivu kehilangan fokus di Serie A.
Dalam wawancara eksklusif dengan La Gazzetta dello Sport, Sacchi memberikan analisis tajam mengenai kondisi Inter saat ini, baik dari sisi performa, mentalitas, hingga strategi manajemen energi di tengah padatnya jadwal kompetisi.
Kemenangan atas Kairat Wajib, Tapi Fokus Utama Tetap Serie A
Sacchi menilai laga kontra Kairat Almaty di San Siro menjadi kunci bagi Inter untuk memastikan langkah mulus ke babak 16 besar.
Meski lawan di atas kertas lebih lemah, Sacchi menegaskan tidak ada pertandingan mudah di Liga Champions.
“Pertama-tama, Inter harus mengalahkan Kairat. Jangan salah, melawan tim yang terlihat lebih lemah justru bisa jadi jebakan. Begitu kemenangan diraih, baru bisa fokus penuh ke Serie A,” ujar Sacchi.
Eks pelatih yang membawa Milan berjaya di Eropa itu menambahkan, Inter Milan perlu berhati-hati dalam mengatur prioritas antara kompetisi domestik dan Eropa:
“Memegang dua kompetisi besar sekaligus itu sulit. Jadwal internasional menguras energi fisik dan mental. Risiko cedera juga meningkat. Kalau saya di posisi Chivu, setelah lolos dari fase liga, saya akan fokus ke Serie A,”
Sacchi: “Inter Punya Skuad untuk Scudetto, Tapi Ritme Belum Optimal”
Sacchi percaya Inter punya materi pemain untuk menantang Napoli dalam perebutan Scudetto, tetapi menilai performa tim belum mencapai potensi maksimal.
“Inter hanya tertinggal satu poin dari Napoli di puncak, punya skuad yang lengkap, dan bisa bersaing sampai akhir. Tapi mereka harus belajar menghemat energi dan meningkatkan kualitas permainan,” katanya.
Sacchi juga menyoroti bahwa kemenangan tipis Inter atas Verona pekan lalu menunjukkan masih ada ruang besar untuk perbaikan.
“Kemenangan di Verona datang lewat gol bunuh diri di detik terakhir. Itu pertanda mesin belum berputar sempurna. Inter harus memperdalam mekanisme permainan yang diinginkan Chivu, dan itu hanya bisa dilakukan lewat latihan intensif,”
Menurut Sacchi, fokus utama Inter usai memastikan tiket 16 besar bukan semata pada trofi, melainkan pada peningkatan gaya bermain agar tim bisa bersaing dengan klub elite Eropa.
“PSG tahun lalu memulai Liga Champions dengan sulit, tapi saat fase gugur, mereka melesat seperti roket. Inter juga harus begitu. Setelah lolos, manfaatkan waktu untuk berlatih dan menyempurnakan gaya main,” jelasnya.
Sacchi juga menilai bahwa koleksi penyerang Inter musim ini memberi mereka keunggulan signifikan:
“Lautaro, Thuram, Bonny, dan Pio Esposito adalah kuartet yang kuat. Kualitas serangan mereka jauh lebih baik dibanding musim lalu. Itu akan sangat membantu dalam perebutan gelar,”
Inter Masih Satu Level di Bawah Klub Top Eropa
Meskipun mengapresiasi progres Inter di bawah Chivu, Sacchi menilai Nerazzurri masih perlu waktu untuk benar-benar sejajar dengan klub elit seperti Real Madrid, Barcelona, Arsenal, dan PSG.
“Inter bisa mencapai level itu, tapi butuh waktu dan konsistensi. Sekarang yang terpenting adalah tidak kehilangan fokus di Serie A. Di Eropa, semua bisa terjadi, tapi Scudetto tetap harus jadi prioritas.”

Leave a Reply