Roma vs Inter: Gasperini Tantang Mantan Anak Asuhnya, Chivu

Aroma nostalgia dan rivalitas tinggi akan mewarnai big match pekan ke-7 Serie A 2025-26 di Stadio Olimpico, Minggu (19/10/2025) pukul 01.45 WIB.

Roma akan menjamu Inter Milan dalam laga yang bukan hanya sarat gengsi, tetapi juga penuh makna sejarah, terutama bagi dua pelatih di pinggir lapangan, yakni Gian Piero Gasperini dan Cristian Chivu.

Menurut La Gazzetta dello Sport, duel ini adalah pertandingan dengan total poin tertinggi di giornata Serie A mendatang: Roma mengoleksi 15 poin, sementara Inter berada sedikit di belakang dengan 12 poin.

Uniknya, kali ini peran kedua tim berbalik, dengan Roma tampil sebagai tim unggulan yang sedang panas-panasnya, sementara Inter justru dalam posisi mengejar.

Roma vs Inter: Ujian Sebenarnya Bagi Chivu

Inter Milan datang ke Olimpico dengan modal tiga kemenangan beruntun di Serie A melawan tim yang tergolong ringan, Sassuolo, Cagliari, dan Cremonese.

Namun, seperti yang disorot Gazzetta, laga ini akan menjadi stress test kedua bagi Chivu dan pasukannya setelah kekalahan 4-3 dari Juventus di Turin beberapa pekan lalu.

Roma di sisi lain sedang dalam tren positif yang luar biasa. Tim asuhan Gasperini mencatat lima kemenangan dari Enam laga, menampilkan permainan agresif dan efektif yang membuat mereka kini jadi pesaing serius di papan atas.

Dalam konteks ini, duel kontra Inter bukan sekadar laga besar, tapi juga tolok ukur untuk menguji sejauh mana Chivu mampu membawa timnya bersaing dengan klub elite Serie A.

Gasperini dan Chivu: Sejarah yang Tak Terlupakan

Kisah antara Gasperini dan Chivu punya latar yang menarik. Keduanya pernah bekerja sama di Inter Milan pada musim 2011/12.

Saat itu, Gasperini hanya bertahan beberapa pekan di kursi pelatih Nerazzurri sebelum dipecat usai kekalahan 3-1 dari Novara, laga yang ironisnya, juga diperkuat oleh Chivu di lini pertahanan.

Kini, lebih dari satu dekade kemudian, nasib mempertemukan mereka kembali, tetapi dengan posisi yang berlawanan: Gasperini sebagai pelatih tim yang sedang bersinar, dan Chivu sebagai juru taktik muda yang sedang membangun kredibilitasnya di puncak sepak bola Italia.

Apakah Chivu akan mampu menaklukkan mantan pelatihnya di panggung besar Serie A?

Chivu dan Sentuhan “Gasperiniano”

Menariknya, gaya bermain Inter musim ini disebut memiliki sentuhan khas Gasperini: agresif, penuh pressing tinggi, duel satu lawan satu di seluruh lini, dan transisi cepat ke depan.

Meski karier mereka berjalan di jalur berbeda, Chivu tampaknya belajar banyak dari filosofi Gasperini, terutama dalam hal keberanian menyerang dan intensitas permainan.

Inter memang masih dalam fase pertumbuhan di bawah Chivu, tapi arah yang ditunjukkan pelatih asal Rumania itu mulai terlihat jelas: sepak bola modern dengan karakter kuat, disiplin taktik, dan determinasi tinggi.

Duel yang Lebih dari Sekadar 3 Poin

Minggu ini di Olimpico, laga Roma vs Inter akan jadi lebih dari sekadar perebutan tiga poin. Ini adalah benturan antara masa lalu dan masa kini, antara guru dan murid, antara dua filosofi sepak bola yang kini tampak semakin serupa.

Dan bagi Chivu, kemenangan di laga ini bisa menjadi pernyataan besar bahwa dirinya tak lagi sekadar mantan anak didik Gasperini, tetapi sudah menjadi pelatih matang yang siap bersaing di level tertinggi Serie A.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*