Rocchi Murka Soal Penalti Napoli Kontra Inter: “Kesalahan Terlalu Fatal!”

Dua hari setelah laga panas Napoli vs Inter Milan, kontroversi penalti yang diberikan kepada tuan rumah masih terus jadi bahan perdebatan sengit.

Menurut laporan Corriere dello Sport, ketua komisi wasit Serie A, Gianluca Rocchi sangat murka atas keputusan fatal yang merusak jalannya laga yang sejatinya berlangsung indah dan penuh emosi hingga momen itu terjadi.

Keputusan wasit Maurizio Mariani memberikan penalti kepada Napoli dianggap keliru dan tidak berdasar, bahkan disebut sebagai salah satu kesalahan terburuk musim ini.

Kontroversi makin memanas karena momen tersebut secara langsung memengaruhi hasil akhir, membuat Inter Milan kehilangan momentum dalam pertandingan yang hingga saat itu berjalan seimbang.

Mariani dan Bindoni Dihukum: “Kesalahan Terlalu Berat”

Sebagai konsekuensi, Rocchi langsung mencoret nama Mariani dari daftar wasit untuk pertandingan berikutnya di Serie A.

Ia tak akan bertugas di pekan ke-10, dan kemungkinan besar akan “diturunkan” ke Serie B pada pekan selanjutnya untuk menjalani masa refleksi.

Tak hanya Mariani, asisten wasit Bindoni juga ikut mendapat hukuman. Ia memicu kekacauan komunikasi di lapangan karena terlambat memberi sinyal penalti kepada wasit utama.

Laporan menyebut, Bindoni baru memberi isyarat 8 detik setelah insiden, membuat keputusan akhir tampak semakin janggal dan sulit dipahami baik oleh pemain maupun VAR.

“Kesalahan ini terlalu serius. Bukan hanya karena hasil pertandingan, tapi karena merusak kepercayaan terhadap sistem,” tulis Corriere dello Sport.

Ruang Darurat Wasit: VAR Juga Dalam Sorotan

Polemik ini juga memicu reaksi darurat di kubu Komisi Wasit (CAN). Rocchi bersama tim teknisnya langsung mengadakan rapat evaluasi khusus, membedah dua momen kunci yang memicu kemarahan Inter:

  1. Penalti kontroversial untuk Napoli, dan
  2. Handball Buongiorno terhadap bola Lautaro Martinez yang tidak diganjar penalti.

Menurut laporan, kedua insiden ini menjadi perhatian serius karena memperlihatkan kurangnya koordinasi dan konsistensi VAR. Bahkan ditemukan “un’altra ombra” — bayangan lain — terkait pelanggaran keras Gilmour yang tidak diberi kartu kuning, meski insiden serupa oleh Di Lorenzo langsung mendapat hukuman.

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar di kubu Inter: apakah VAR sudah kehilangan parameter keadilan yang konsisten dalam mengambil keputusan krusial di laga besar?

Rocchi Tak Suka “penalti ringan”

Dalam laporan yang sama, sumber internal menyebut Rocchi tidak menyukai penalti ringan seperti yang terjadi di Maradona.

“Kontak memang ada, tapi sangat minimal, nyaris tak cukup untuk dijadikan penalti,” demikian analisis dari pihak komisi.

Penalti seperti itu yang disebut “leggerino, ino, ino, ino” alias super ringan dinilai merusak kredibilitas wasit di mata publik dan pemain.

Rocchi sendiri disebut benar-benar marah karena keputusan tersebut tidak sesuai dengan filosofi modern perwasitan, di mana VAR seharusnya membantu mencegah keputusan keliru, bukan memperkuatnya.

Evaluasi dan Masa Depan Mariani

Meski hukuman sudah dijatuhkan, Rocchi dikabarkan akan tetap memberi kesempatan kepada Mariani di masa depan.

Setelah menjalani masa istirahat dan evaluasi, ia bisa kembali bertugas, kemungkinan sebagai VAR atau di pertandingan Serie B.

Namun, untuk kembali memimpin laga besar Serie A seperti Napoli vs Inter, jalan Mariani tampaknya masih panjang.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*