
Inter Milan kembali menunjukkan mengapa mereka menjadi tim paling ditakuti di Serie A musim ini.
Kemenangan telak 4-1 atas Cremonese bukan sekadar tiga poin biasa, itu adalah pernyataan dominasi total.
Dan menurut jurnalis Alberto Polverosi dari Corriere dello Sport, keberhasilan ini bukan hanya hasil sentuhan tangan dingin Cristian Chivu, melainkan juga buah dari visi tajam direktur olahraga Piero Ausilio.
“Chivu harus berterima kasih kepada Ausilio,” tulis Polverosi. “Dua penyerang baru, Bonny dan Pio Esposito, telah membuat lini depan Inter jauh lebih kuat dan komplet,”
Inter Milan di Bawah Chivu: Serangan yang “Monster”
Dalam tiga kemenangan beruntun di Serie A, Inter tampil imposing, monstrous, bahkan berlebihan menurut Polverosi.
Dominasi mereka bukan hanya secara teknis, tapi juga taktis dan fisik. membuat lawan benar-benar tak berkutik.
“Musim lalu setelah tujuh pertandingan, Lautaro hanya mencetak tiga gol. Sekarang ia sudah mencetak lima gol. Dengan Bonny, Thuram, dan Esposito, Chivu dapat berotasi dengan bebas,”
“Apa pun pasangan yang ia pilih, tidak ada titik lemah. Tim seperti ini membuat seluruh Serie A ketakutan.”
Bintang utama dalam kemenangan atas Cremonese tak lain adalah Ange-Yoan Bonny. Striker muda asal Prancis itu mencatat tiga assist dan satu gol di laga debutnya sebagai starter untuk Nerazzurri.
Ia datang bersama Chivu dari Parma pada musim panas, dan langsung membuktikan bahwa keputusan Inter memboyongnya adalah langkah yang jenius.
Lautaro Kini Bisa Fokus Mencetak Gol
Musim lalu, Lautaro Martinez sering kali harus turun terlalu dalam untuk menghubungkan lini tengah dan depan.
Peran itu membuatnya kelelahan dan mengurangi ketajamannya di depan gawang. Namun kini, dengan hadirnya Bonny, Thuram, dan Pio Esposito, sang kapten bisa bermain lebih bebas dan fokus pada tugas utamanya, mencetak gol.
Statistiknya membuktikan:
- Setelah tujuh pertandingan musim lalu, Lautaro baru mencetak 3 gol.
- Musim ini, ia sudah menorehkan 5 gol dari Enam laga, dan tampil lebih tajam dari sebelumnya.
Ausilio, Arsitek di Balik “Mesin Gol” Inter
Piero Ausilio pantas disebut arsitek di balik transformasi besar ini. Ia bukan hanya memperkuat skuad dengan pemain muda berbakat, tetapi juga memahami visi Chivu yang ingin membangun tim dengan keseimbangan antara kecepatan, kreativitas, dan efisiensi.
Kini, Inter memiliki serangan yang menakutkan bagi siapa pun:
- Lautaro Martinez: Pemimpin dan finisher mematikan
- Marcus Thuram: Dinamis dan taktis
- Ange-Yoan Bonny: Muda, eksplosif, dan tajam
- Pio Esposito: Pelapis yang tak menurunkan kualitas
Leave a Reply