FC Kairat Almaty terus menulis sejarah baru di Eropa. Setelah menahan imbang Pafos dan meraih poin pertama mereka di Liga Champions, pelatih mereka, Rafael Urazbakhtin menegaskan bahwa timnya tidak akan menjadi penggembira saat menghadapi Inter Milan di San Siro pada 6 November mendatang.
Dalam konferensi pers usai laga imbang kontra Pafos di matchday 3 Liga Champions, Urazbakhtin mengaku bangga dengan perjuangan anak asuhnya yang bermain penuh determinasi di laga bersejarah itu.
“Kami seharusnya bisa memanfaatkan keunggulan jumlah pemain, tentu saja ada sedikit kekecewaan. Namun kami harus memberi kredit kepada lawan. Mereka punya pengalaman besar di kompetisi ini,” ujar sang pelatih.
“Mereka bertahan dengan baik dan sempat menciptakan beberapa peluang berbahaya. Kami juga beruntung dalam beberapa momen,”
Namun, pelatih asal Kazakhstan itu menegaskan bahwa Kairat tidak datang ke Liga Champions untuk sekadar ikut berpartisipasi.
Mereka ingin bersaing dengan keberanian dan semangat tinggi, meski lawan yang dihadapi tim sebesar Inter Milan.
“Kami tidak memikirkan berapa poin yang harus kami kumpulkan. Kami mempersiapkan diri untuk setiap pertandingan dengan tujuan yang sama: menunjukkan nilai kami,” lanjut Urazbakhtin.
“Kami tidak datang untuk menonton. Kami ingin bermain dengan karakter dan keberanian, karena saya yakin jika kami melakukan itu, poin akan datang,”
Urazbakhtin juga menyoroti pentingnya pengalaman menghadapi klub besar seperti Inter Milan dalam membangun masa depan sepak bola Kazakhstan.
“Kami biasanya hanya bermain di liga domestik. Kompetisi seperti ini penting agar kami bisa tumbuh, baik sebagai klub, maupun untuk perkembangan pemain dan tim nasional Kazakhstan,” tegasnya.
Pertemuan Kairat dengan Inter Milan di San Siro dipastikan menjadi ujian terbesar dalam sejarah klub asal Almaty itu.
Melawan salah satu tim terbaik Eropa, Urazbakhtin berharap keberanian dan semangat juang timnya bisa membawa kejutan.

Leave a Reply