Jurnalis kenamaan Italia, Paolo Condò, menyoroti laga besar antara Atletico Madrid vs Inter Milan yang akan menjadi salah satu duel paling menarik di Liga Champions 2025-26.
Dalam kolomnya untuk Corriere della Sera, Condò menjelaskan bahwa pertandingan tersebut bukan sekadar laga antara dua tim kuat, tetapi juga menjadi tolok ukur sejauh mana sepak bola Italia masih mampu bersaing di level tertinggi.
Inter Milan Jadi Harapan Terakhir Sepak Bola Italia di Eropa
Menurut Condò, Serie A sedang menghadapi masa sulit, terutama dalam hal produktivitas.
Ia menyoroti rendahnya rata-rata gol di Serie A, hanya 2,21 gol per pertandingan, jauh di bawah negara-negara lain seperti Inggris (2,73), Spanyol (2,60), hingga Belanda (3,36).
Dalam konteks tersebut, kompetisi Liga Champions menjadi ajang pembuktian sebenarnya: apakah pendekatan taktis yang khas Italia masih relevan di era sepak bola modern yang menuntut intensitas dan hiburan tinggi.
Condò menulis:
“Kebenaran tentang level sepak bola kita yang tertekan di Serie A karena paceklik gol, akan terlihat di Eropa. Di sanalah kita bisa memahami, apakah kita cerdas karena begitu taktis, atau justru bodoh karena tak cukup menghibur,”
Atletico Madrid vs Inter: Lebih dari Sekadar Laga Liga Champions
Bagi Condò, laga Atletico Madrid vs Inter bukan hanya duel dua tim tangguh dengan filosofi serupa: kedisiplinan, struktur, dan mentalitas bertahan yang kuat, tetapi juga menjadi ujian karakter bagi sepak bola Italia.
Ia menyebut bahwa pertandingan tersebut akan menunjukkan apakah Serie A masih memiliki klub yang mampu “berbicara di Eropa”, yakni gaya permainan yang efektif, modern, dan kompetitif melawan tim-tim top benua biru.
“Pertandingan yang paling kami tunggu adalah Atletico-Inter, karena di sana kita akan tahu apakah Italia masih memiliki setidaknya satu kandidat juara, atau semua harapan musim ini harus ditopang oleh Gattuso,” tulis Condò.
Inter Milan, di bawah asuhan Cristian Chivu, memang tengah menjadi simbol harapan baru Serie A di kancah Eropa.
Gaya permainan mereka yang lebih dinamis dan fleksibel dibandingkan era sebelumnya, bisa menjadi jawaban atas kritik bahwa sepak bola Italia terlalu defensif dan konservatif.
Namun, ujian sejati akan datang ketika mereka menghadapi Atletico, tim yang dikenal dengan determinasi luar biasa dan pelatih sekelas Diego Simeone yang memahami taktik Italia dengan sangat baik.
Kemenangan di laga ini tak hanya akan membawa Inter Milan melangkah lebih jauh, tetapi juga menjadi pernyataan simbolik bahwa sepak bola Italia masih punya nyawa dan daya saing di level elite.

Leave a Reply