
Gelandang veteran Inter Milan, Henrikh Mkhitaryan, memberikan pujian setinggi langit kepada rekan setimnya, Marcus Thuram, yang tampil fenomenal sejak bergabung dengan Nerazzurri.
Dalam wawancaranya untuk Matchday Programme Inter yang dikutip dari FCInterNews, pemain berusia 36 tahun itu menyoroti kualitas teknik luar biasa yang dimiliki sang penyerang asal Prancis.
Marcus Thuram, Mesin Serangan Baru Inter
Sejak bergabung dari Borussia Monchengladbach pada musim panas 2023, Marcus Thuram menjelma menjadi salah satu senjata utama Inter Milan.
Tidak hanya membentuk duet mematikan bersama Lautaro Martinez, Thuram juga mampu bersinar secara individu.
Pada musim debutnya di Serie A, Thuram sukses mengemas 13 gol dan 13 assist sekaligus mengantarkan Inter meraih Scudetto. Meski musim lalu kontribusi golnya sedikit menurun, ia tetap mencetak 14 gol dalam berbagai kompetisi.
Musim ini, performanya kembali melesat. Dari enam pertandingan kompetitif, Thuram sudah mencetak 5 gol, menjadikannya ujung tombak berbahaya di lini depan Nerazzurri.
Mkhitaryan: “Saya Akan Curi Tekniknya”
Henrikh Mkhitaryan, yang sudah memasuki musim keempatnya bersama Inter, mengaku kagum dengan kualitas Thuram.
“Marcus Thuram punya teknik luar biasa. Dia sangat kuat, terutama dalam duel satu lawan satu. Jika bisa, saya akan mencuri tekniknya,” ujar Mkhitaryan.
Selain memuji Thuram, gelandang asal Armenia itu juga menegaskan bahwa Inter kini sudah menjadi bagian penting dalam hidupnya.
“Ini musim keempat saya di sini. Inter adalah hidup saya hari ini, rumah kedua saya,” tambahnya.
Perjalanan Hidup dan Karier Mkhitaryan
Dalam kesempatan yang sama, Mkhitaryan juga sedikit membuka cerita personalnya.
Ia mengungkapkan bahwa bila tidak menjadi pesepak bola, mungkin ia akan meniti karier di bidang hukum atau ekonomi.
“Ya, saya bisa saja menjadi pengacara atau bekerja di bidang ekonomi. Tapi sepak bola datang lebih dulu ke dalam hidup saya, dan saya mengejarnya dengan tekad penuh,” katanya.
Mkhitaryan mengenang bagaimana ayahnya memberikan bola pertama saat ia berusia empat tahun. Dari situlah cintanya pada sepak bola tumbuh dan tak pernah padam.
“Sejak kecil saya bermain lebih menyerang dan suka mencetak banyak gol, mencoba meniru ayah saya. Sepanjang karier, saya selalu memberikan segalanya dari peluit pertama hingga terakhir,” ungkapnya.
Inspirasi Legenda
Mkhitaryan juga menyebut tiga legenda sepak bola yang menjadi inspirasinya: Ronaldo Nazario, Javier Zanetti, dan Youri Djorkaeff.
“Tiga legenda saya? Ronaldo, Zanetti, dan Djorkaeff.”
Leave a Reply