
Dalam laga leg pertama Semifinal Liga Champions 2024-25 yang sarat drama dan emosi di Estadi Olímpic Lluís Companys, Inter Milan harus puas berbagi skor 3-3 melawan Barcelona.
Namun bagi Henrikh Mkhitaryan, hasil itu menyisakan luka mendalam, di mana gol krusialnya di menit ke-75 dianulir karena offside yang sangat tipis.
Mantan gelandang AS Roma dan veteran timnas Armenia itu tak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Dalam wawancara pascalaga dengan Prime yang dikutip oleh FCInterNews, Mkhitaryan mengungkapkan bahwa insiden tersebut akan membekas selamanya dalam ingatannya.
“Mungkin akan saya ingat sepanjang hidup saya, karena kami bisa saja unggul saat itu,” ujar Mkhitaryan.
“Saya offside Tiga sentimeter. Saya kecewa, tapi kepala harus tetap tegak. Kami akan berjuang di leg kedua,”
Duel yang Penuh Ketegangan dan Spektakel
Laga ini tidak hanya menjadi suguhan kelas dunia bagi para pencinta sepak bola, tetapi juga memperlihatkan betapa tipisnya margin antara kemenangan dan penyesalan.
Inter unggul cepat lewat gol Marcus Thuram saat pertandingan baru berjalan satu menit. Denzel Dumfries kemudian menggandakan keunggulan pada menit ke-21, membuat Inter tampak dominan.
Namun, Barcelona tak tinggal diam. Lamine Yamal dan Ferran Torres berhasil menyamakan kedudukan sebelum babak pertama usai.
Meski sempat kembali unggul lewat gol kedua Dumfries, Inter akhirnya harus merelakan hasil imbang setelah gol bunuh diri Yann Sommer mengubah skor menjadi 3-3.
Puncak drama terjadi ketika Mkhitaryan mencetak gol di menit ke-75, namun dianulir VAR karena offside, dengan jarak yang hanya sekitar tiga sentimeter. Keputusan itu memicu debat, namun wasit tetap pada pendiriannya.
Mkhitaryan: “Kami Butuh Satu Dorongan Terakhir”
Pemain berusia 36 tahun itu juga mengakui bahwa skuad Inter saat ini mulai kelelahan, terutama menjelang fase akhir musim yang begitu intens.
“Ini momen yang sulit. Kami lelah, tapi di ruang ganti kami tahu bahwa kami hanya butuh satu dorongan terakhir agar tak menyesal,”
“Saya tak bisa menebak seperti apa Barcelona di leg kedua. Tapi kami harus lebih baik dalam penguasaan bola dan serangan. Mereka kuat, tapi kami juga. Kami harus pulih dan fokus pada pertandingan berikutnya.”
Leg Kedua: Semua Masih Terbuka
Dengan hasil imbang 3-3 di leg pertama, segalanya masih mungkin terjadi di leg kedua yang akan digelar di Stadio Giuseppe Meazza.
Inter akan tampil di depan puluhan ribu tifosi mereka, yang pastinya masih berharap pada keajaiban dan determinasi para pemain andalan seperti Mkhitaryan, Thuram, dan Dumfries.
Leave a Reply