Dalam matchday 4 fase liga Liga Champions 2025-26 di San Siro yang berakhir dengan skor 2-1 untuk kemenangan Inter Milan atas Kairat Almaty, bek sayap Federico Dimarco mengakui bahwa timnya terlalu percaya diri dan meremehkan lawan.
Berbicara kepada Sky Sport Italia via FCInterNews, Dimarco secara jujur menilai bahwa mentalitas tim perlu diperbaiki.
“Kami mungkin meremehkan lawan dan melakukan kesalahan bahkan dalam hal-hal yang sederhana,” ujar pemain berusia 27 tahun itu. “Namun yang terpenting adalah kami menang, dan kami melakukannya dengan baik,” ujar Dimarco.
Inter Milan sejatinya datang ke laga ini dengan status unggulan mutlak. Tiga kemenangan sebelumnya diraih tanpa kebobolan, dan tim asuhan Cristian Chivu hanya perlu Satu clean sheet lagi untuk mencetak rekor baru di kompetisi ini.
Namun kenyataan di lapangan berbicara lain. Setelah Lautaro Martinez membuka keunggulan dengan gol keempatnya di Liga Champions musim ini, Ofri Arad sukses menyamakan skor di awal babak kedua, memanfaatkan kelengahan pertahanan Nerazzurri.
Baru di menit-menit akhir, Carlos Augusto memastikan tiga poin penting lewat tendangan jarak jauh spektakuler yang tak mampu dibendung kiper lawan.
Dimarco sendiri tampil lebih aktif di sisi kiri ketimbang Denzel Dumfries di kanan, menjadi salah satu motor serangan utama Inter Milan sepanjang laga. Meski begitu, ia menilai tim masih jauh dari performa ideal.
“Semua orang tahu bahwa di Liga Champions, tidak ada pertandingan mudah, bahkan di kandang sendiri,” lanjut Dimarco.
“Kami punya sikap yang, bukan salah, tapi mungkin kurang tepat. Kami harus belajar dari ini,”
Dimarco juga menegaskan bahwa Inter kini memasuki fase paling menantang di Liga Champions.
“Kami tahu kami harus menang di empat laga pertama, dan kami sudah melakukannya. Sekarang bagian yang menyenangkan akan dimulai, menghadapi tim-tim kuat. Tapi kami harus berpikir laga demi laga, karena setiap pertandingan sulit,”
Saat ditanya apakah Inter bisa mengulangi perjalanan epik mereka di Liga Champions musim lalu, Dimarco menjawab dengan hati-hati:
“Inter Milan, seperti setiap tahun, harus berjuang di semua kompetisi. Tapi kami tidak boleh terlalu jauh memikirkan masa depan. Setiap kali kami melakukannya, kami kehilangan poin. Itu sudah terjadi sebelumnya.”
Dengan empat kemenangan beruntun, Inter memang di jalur positif. Namun, pengakuan Dimarco menjadi pengingat bahwa mentalitas dan fokus akan menjadi kunci utama jika mereka ingin kembali melangkah jauh di Eropa.

Leave a Reply