
Inter Milan tersingkir dari Coppa Italia 2024-25 setelah kelah 0-3 dari AC Milan di leg 2 Ssemifinal dalam duel bertajuk Derby della Madonnina (Agregat 1-4).
Kekalahan ini membuka ruang diskusi dari berbagai pihak, termasuk mantan striker Juventus dan timnas Italia, Alessandro Matri, yang memberikan analisis tajam terkait performa skuad Simone Inzaghi, terutama soal Taremi yang dinilai belum memenuhi ekspektasi.
Berbicara kepada Mediaset pasca pertandingan, Matri mengawali komentarnya dengan pujian kepada Milan dan pelatih Sergio Conceicao yang berani memasang Luka Jovic sebagai starter.
Keputusan itu terbukti tepat setelah striker Serbia tersebut mencetak Dua gol dan menjadi penentu dalam kemenangan Rossoneri.
“Jovic? Hasil akhir menunjukkan bahwa itu keputusan yang tepat. Conceicao layak diapresiasi karena memberi kepercayaan penuh di laga-laga terakhir. Dia bukan hanya mencetak gol, tetapi juga sangat padu dalam membangun permainan. Sangat profesional,” kata Matri, yang dikutip dari FCinter1908.it.
Namun, Matri kemudian mengalihkan sorotan ke kubu Nerazzurri, terutama performa kolektif yang dinilai menurun dalam dua laga terakhir melawan Bologna dan Milan.
“Saya tidak melihat Inter benar-benar kelelahan di awal laga. Yang saya lihat adalah perbedaan pendekatan mental antara kedua tim,” ujar Matri.
Taremi Gagal Menjawab Ekspektasi
Salah satu sorotan tajam diberikan Matri kepada striker Inter asal Iran, Mehdi Taremi, yang didatangkan dengan harapan tinggi setelah performa apiknya di Liga Portugal.
Namun, hingga kini, sang striker belum mampu menunjukkan performa yang meyakinkan.
“Ekspektasinya besar karena apa yang dia tunjukkan di Portugal, tetapi sejauh ini dia belum memberi dampak apa pun. Bahkan saya harus bilang, gerak-geriknya tampak goffo (kaku atau canggung). Maaf harus mengatakannya, tapi itu terlihat jelas. Dia belum nyetel,” ungkap Matri tanpa basa-basi.
Pernyataan ini tentu menjadi sorotan karena Taremi didatangkan bukan hanya sebagai pelapis, tetapi juga sebagai alternatif strategis ketika Lautaro atau Thuram tidak tampil.
Kebutuhan Mendesak: Menghidupkan Ulang Frattesi dan Soliditas Kolektif
Matri juga menekankan bahwa Inter saat ini sangat bergantung pada duet Thuram dan Lautaro, serta peran vital Hakan Calhanoglu di lini tengah.
Ketika satu atau dua dari mereka absen atau tidak dalam kondisi terbaik, permainan Inter menjadi tumpul.
“Inzaghi harus bisa menghidupkan kembali seluruh tim. Frattesi dari awal harus ditemukan kembali perannya. Inter butuh kedalaman dan semua pemain harus merasa penting dalam momen seperti ini,” tegasnya.
Saatnya Bangkit
Meski kecewa, Matri menegaskan bahwa Inter belum habis. Mereka masih bersaing dalam dua kompetisi besar lainnya, termasuk Scudetto dan Liga Champions.
“Tetapi Nerazzurri masih bersaing untuk meraih Dua taret besar dan mereka kuat,”
Namun, ia menegaskan pentingnya refleksi, rotasi cerdas, dan pemulihan mental untuk kembali ke jalur kemenangan.
“Ini bukan soal taktik saja. Di titik ini, mentalitas dan kekompakan tim jadi pembeda utama.” Pungkas Matri.
Leave a Reply