Kekalahan 0-1 Inter Milan dari AC Milan di Derby della Madonnina pada pekan ke-12 Serie A 2025-26 bukan hanya menyakitkan secara emosional, tetapi juga membuka kembali sejumlah kelemahan mendasar dalam permainan Nerazzurri.
Analis sepak bola Andrea Marinozzi, berbicara kepada DAZN, menilai bahwa kegagalan Inter bukan sekadar soal finishing, melainkan masalah struktural, termasuk performa Yann Sommer yang disebut mengalami penurunan signifikan.
Inter Dominan, Tapi Tak Mampu Tembus Tekanan Milan
Menurut Marinozzi, Inter sebenarnya berhasil menciptakan banyak peluang, tetapi gagal mengonversinya menjadi ancaman nyata saat Milan mengubah pendekatan.
“Inter menciptakan begitu banyak peluang, tetapi mereka kurang bisa bermain keluar dari tekanan. Di babak pertama Milan menekan Bastoni lewat Fofana. Inter kehilangan daya ledak ketika Milan menutup rapat ruang setelah mereka mencetak gol,” ujarnya.
Carlos Augusto menjadi salah satu titik lemah yang disorot. Ketika ditempatkan di sisi kanan, pemain Brasil itu dinilai kurang memberi kontribusi dalam progresi permainan.
“Carlos Augusto menjadi masalah dalam pengembangan serangan. Baru setelah Diouf masuk, Inter mulai menciptakan sesuatu dari sisi kanan,” jelas Marinozzi.
“Inter adalah tim yang paling sering mencetak gol dari offensive recoveries (merebut kembali bola di sepertiga akhir lapangan). Tapi hari ini, mereka sama sekali tidak melakukannya di babak kedua,” katanya.
Sommer Dinilai Melempem: Dari Penyelamat Menjadi Sumber Kekhawatiran
Salah satu kritik paling tajam ditujukan kepada kiper utama Nerazzurri, Yann Sommer.
Marinozzi menyebut musim ini kiper Swiss tersebut tidak berada dalam performa terbaiknya. Performa Sommer disebut ikut memengaruhi stabilitas Inter sejak awal musim.
“Sommer punya sebagian tanggung jawab atas awal musim ini. Baik angka maupun performa memperlihatkan itu. Lawan Atalanta ia harusnya bisa tampil lebih baik, begitu pula saat melawan Juventus. Antara laga melawan Juve dan Udinese, di mana hampir setiap tembakan lawan menjadi gol,”
“Musim lalu ia membuat salah satu penyelamatan terbaik melawan Lamine Yamal. Musim ini justru ia menjadi salah satu masalah bagi Inter.”

Leave a Reply