Marcus Thuram kembali menegaskan kecintaannya kepada Inter Milan dan kehidupan barunya di San Siro.
Dalam episode keempat “Wheel Talks” via FCInter1908, sang penyerang mengungkapkan betapa ia menikmati setiap momen bersama Nerazzurri, baik di lapangan maupun di luar lapangan.
Thuram, yang bergabung secara gratis dari Borussia Monchengladbach pada musim panas 2023, datang dengan reputasi besar.
Namun kontribusinya jauh melampaui ekspektasi. Di musim debutnya, ia langsung membantu Inter menjuarai Scudetto 2023/24 sekaligus meraih bintang kedua dalam sejarah klub.
Lebih dari Sekadar Transfer: Thuram Jadi Pilar Penting Inter
Datang tanpa biaya transfer, Marcus Thuram menjadi salah satu rekrutan terbaik Inter Milan dalam satu dekade terakhir.
Dengan kombinasi kecepatan, teknik, kekuatan fisik, dan kemampuan bekerja sama, pemain 28 tahun itu langsung menyatu dengan sistem permainan Inter, khususnya lewat duet mematikan bersama Lautaro Martinez.
Duet Thuram–Lautaro terbukti krusial dalam perjalanan Inter meraih Scudetto ke-20, sekaligus memberi wajah baru bagi lini depan Nerazzurri.
Kini di bawah kendali Cristian Chivu, Thuram tetap menjadi salah satu pemimpin paling berpengaruh di ruang ganti.
Dibidik Klub Top Eropa, Namun Thuram Tegaskan Kesetiaan
Minat klub-klub besar Eropa, termasuk Paris Saint-Germain, tak membuat Thuram goyah.
Ia menegaskan tak punya niat untuk meninggalkan Inter dalam waktu dekat.
“Ketika saya memikirkan Inter, saya memikirkan San Siro, gairah, Pazza Inter, dan semua emosi yang diberikan klub ini kepada para pemain dan penggemarnya. Saya sangat bahagia berada di sini,”
Thuram menambahkan bahwa bermain di Inter membangkitkan kembali perasaan murni ketika ia pertama kali mengenal sepak bola, kegembiraan bermain bersama teman-teman, bekerja keras, dan merasakan kebersamaan.
“Ketika saya mulai bermain sepak bola, itu hanyalah permainan bersama teman-teman, baik di sekolah maupun dengan tim utama saya,”
“Sekarang, ketika saya datang ke tempat latihan, saya menemukan kembali kegembiraan yang sama saat bermain dengan rekan satu tim dan bekerja keras bersama,”
Milan dan Dunia Fashion: Identitas Baru Thuram
Sebagai kota mode dunia, Milan memberikan pengaruh besar kepada Thuram.
“Fashion? Di kota seperti Milan, kamu selalu didorong untuk tampil lebih baik dan menemukan gaya baru. Saya suka fashion, melaluinya kamu bisa menunjukkan siapa dirimu,”
Bagi Thuram, gaya berpakaian bukan hanya hobi, tetapi bentuk ekspresi diri.
Momen Terindah: Scudetto Bertabur Kenangan
Ketika ditanya tentang momen terbaik dalam kariernya, Thuram tidak ragu-ragu:
“Memenangi Scudetto dengan bintang kedua pada tahun pertama saya,”
Ia menggambarkan dengan penuh nostalgia:
“Kemenangan melawan Milan, golnya, hujannya,”
“Saya ingat semuanya, perayaan di Duomo…,”
“Itu adalah momen yang sungguh istimewa dan luar biasa,”
Koneksi Emosional dengan Parma
Meskipun tumbuh besar di Prancis, Thuram tidak lupa akarnya.
“Parma adalah tempat saya lahir, tempat ayah saya bermain. Saya tidak banyak ingat karena kami pergi saat saya berusia lima tahun, tapi itu kota yang spesial untuk keluarga saya dan untuk saya.”
Sebuah hubungan yang menambah kedalaman emosional dalam perjalanan kariernya.

Leave a Reply