Akanji Tampil Seperti Profesor, Bastoni dan Barella Takjub

Inter Milan kembali menunjukkan kelasnya. Dalam laga pekan ketujuh Serie A 2025/26, Nerazzurri sukses memperpanjang rekor kemenangan menjadi enam laga beruntun setelah menundukkan AS Roma 1-0 di Stadio Olimpico.

Gol tunggal Ange-Yoan Bonny menjadi pembeda, namun sorotan besar justru mengarah pada performa luar biasa Manuel Akanji di lini pertahanan.

Akanji, Benteng Tangguh yang Langsung Nyetel di Inter Milan

Didatangkan di hari-hari terakhir bursa transfer dari Manchester City, Manuel Akanji langsung membuktikan kualitasnya di bawah asuhan Cristian Chivu.

Sang bek asal Swiss tampil seperti seorang profesor di lapangan, tenang, presisi, dan nyaris tanpa kesalahan sepanjang laga kontra Roma.

Dalam pertandingan itu, Akanji menjadi tembok kokoh bagi Inter Milan.

Ia sukses mematahkan sejumlah peluang berbahaya dari serangan Roma dan menunjukkan anticipation kelas dunia.

Ketika Sommer dipaksa bekerja keras di bawah mistar, Akanji selalu hadir untuk menutup ruang dan memblok tembakan krusial.

Barella dan Bastoni Kagum: “Pemain Gila!”

Usai laga, Akanji menuliskan pesan kemenangan di akun Instagram pribadinya:

“90 menit penuh pertempuran, fokus, dan disiplin! Kami melakukan tugas kami di Roma, lanjut ke tantangan berikutnya,”

Respons dari rekan-rekan setimnya pun langsung banjir pujian. Nicolo Barella meninggalkan komentar singkat namun padat makna:

“Pemain gila”

Sementara Alessandro Bastoni hanya menuliskan,

“Mamma mia”

Kedua pemain tersebut tak menyembunyikan rasa kagum terhadap penampilan solid Akanji, yang seolah sudah bermain bertahun-tahun di sistem pertahanan Inter Milan.

Akanji, Pahlawan Senyap di Era Chivu

Kehadiran Akanji menjadi bukti bahwa manuver transfer Inter Milan di bawah Cristian Chivu dan direktur Beppe Marotta kembali sukses.

Dalam waktu singkat, Akanji telah bertransformasi menjadi pilar pertahanan utama bersama Bastoni dan Pavard.

Chivu sendiri dikabarkan sangat terkesan dengan kedisiplinan dan kecerdasan taktik yang ditunjukkan Akanji.

Ia tidak hanya kuat dalam duel satu lawan satu, tetapi juga piawai membangun serangan dari belakang, sesuatu yang sangat dibutuhkan dalam sistem permainan tinggi pressing ala Inter Milan musim ini.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*