Lautaro Ungkap Tak Bicara dengan Siapa pun Selama 5 Hari Usai Inter Dibantai PSG 5-0

Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez buka suara soal rasa sakit yang ia alami setelah kekalahan telak 5-0 dari Paris Saint-Germain (PSG) di final Liga Champions musim lalu.

Striker asal Argentina itu mengaku begitu terpukul hingga memilih untuk tidak berbicara dengan siapa pun selama lima hari.

Kekalahan Paling Menyakitkan dalam Karier Lautaro

Inter Milan datang ke final dengan penuh optimisme. Perjalanan luar biasa di fase gugur, termasuk menyingkirkan Bayern Munich dan Barcelona, membuat Nerazzurri percaya diri bisa menutup musim dengan trofi paling bergengsi di Eropa.

Namun, kenyataan di lapangan berkata lain. PSG tampil dominan sejak menit pertama, bahkan mampu mencetak dua gol cepat dalam 20 menit awal.

Inter tampak kehilangan arah dan kesulitan menampilkan permainan terbaik mereka. Pada akhirnya, Nerazzurri harus menerima kenyataan pahit kalah 5-0, salah satu hasil paling menyakitkan dalam sejarah klub.

Lautaro: “Saya Tidak Bicara dengan Siapa pun Selama Lima Hari”

Dalam wawancara dengan France Football yang dikutip FCInterNews, Lautaro Martinez mengungkapkan betapa beratnya menerima kekalahan tersebut.

“Setelah final itu, saya tidak ingin berbicara dengan siapa pun selama lima hari. Saya ingin bicara dengan rekan setim, tapi tidak ada kata-kata yang keluar. Saya benar-benar terdiam, sedih, dan hancur,” ujar Lautaro.

Sang kapten juga mengaku sulit memahami mengapa Inter gagal menunjukkan permainan yang selama ini mereka latih.

“Mungkin kata yang tepat adalah impotensi. Karena apa yang kami persiapkan, apa yang kami kerjakan di latihan, tidak bisa kami tunjukkan di lapangan. Itu yang paling membuat kami marah,” tambahnya.

Dua Final dalam Tiga Tahun, Tapi Masih Gagal

Lautaro menegaskan bahwa Inter sudah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Dalam tiga musim terakhir, Nerazzurri sukses menembus dua kali final Liga Champions. Meski begitu, target utama untuk mengangkat trofi masih belum tercapai.

“Dalam tiga tahun terakhir, kami telah mencapai dua final Liga Champions. Kami punya musim yang hebat, perjalanan yang luar biasa. Tapi selalu ada sesuatu yang kurang untuk mencapai tujuan utama kami: Liga Champions,” kata Lautaro.

Pengakuan atas Keunggulan PSG

Meski penuh kekecewaan, Lautaro tidak ragu mengakui keunggulan PSG.

“Mereka memang pantas menang. PSG bermain dengan sangat baik dan datang ke pertandingan dengan penuh percaya diri. Mereka benar-benar layak mendapatkan hasil itu.” Pungkas kapten Inter tersebut.

Luka yang Jadi Motivasi

Meski kekalahan ini meninggalkan luka mendalam, Lautaro menegaskan bahwa pengalaman pahit tersebut akan menjadi bahan bakar untuk dirinya dan tim.

Inter Milan kini bertekad untuk bangkit pada musim ini, memperbaiki kesalahan, dan kembali berburu kejayaan di Eropa.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*