Lautaro Martinez Puji Cristian Chivu: “Kami Butuh Pelatih Seperti Dia”

Kapten Inter Milan, Lautaro Martinez lontarkan pujian setinggi langit kepada pelatih Nerazzurri, Cristian Chivu.

Dalam sebuah wawancara penuh canda namun sarat makna, sang striker menegaskan bahwa ia “sangat membutuhkan pelatih seperti Chivu” dan bahkan bercanda bahwa “pelukan Chivu lebih sering daripada istrinya sendiri.”

Komentar ini datang di tengah rumor media yang mencoba memunculkan isu ketegangan internal usai Lautaro ditarik keluar lebih awal dalam dua kekalahan beruntun Inter melawan AC Milan dan Atletico Madrid.

Namun Lautaro merespons kritik dengan cara terbaik: dua gol penting dalam kemenangan atas Pisa.

Lautaro dan Chivu: Chemistry yang Mengubah Ruang Ganti Inter

Dalam wawancara dengan Sky Sport Italia di acara Gran Gala del Calcio, Lautaro tidak ragu menggambarkan hubungan hangatnya dengan sang pelatih.

“Kami berbicara setiap hari, dia selalu memeluk kami, mungkin terlalu sering. Saya mendapatkan lebih banyak pelukan dari Chivu dibanding istriku,” candanya.

Di balik gurauan itu, Lautaro menjelaskan bahwa kedekatannya dengan Chivu bukan sekadar emosional, tetapi benar-benar berdampak pada penampilannya di lapangan.

“Dia pernah berada di ruang ganti ini sebagai pemain, jadi dia mengerti segalanya. Kami butuh pelatih seperti dia, memberikan kebebasan, kepercayaan diri, dan mendorong kami menunjukkan kualitas di lapangan,”

Lautaro juga menyebut bahwa awal perjalanan Chivu sebagai pelatih Inter berjalan dengan sangat baik dan memberi energi baru pada skuad.

Inter Era Chivu: Lebih Agresif, Lebih Menekan, Lebih Modern

Ketika ditanya soal perbedaan antara Chivu dan Simone Inzaghi, pelatih yang sukses membawa Inter meraih Scudetto dan dua final Liga Champions, Lautaro memberikan jawaban menarik:

“Mereka mirip karena sama-sama ingin kami memainkan sepak bola yang bagus. Tapi bersama Chivu, kami menekan lebih tinggi dan mencoba merebut bola lebih cepat. Ini adalah sesuatu yang kami coba tingkatkan setiap hari, dan telah memberi kami banyak manfaat sejauh musim ini,”

Strategi itu menurutnya membuat Inter:

  • Lebih dinamis saat kehilangan bola
  • Lebih cepat dalam transisi
  • Lebih agresif menghadapi lawan-lawan kuat

Meski demikian, Inter musim ini telah menelan empat kekalahan di Serie A dan Liga Champions. Lautaro mengakui bahwa tim masih perlu meningkatkan aspek mentalitas.

“Kami bekerja pada detail kecil. Di dalam pertandingan, kami butuh ‘switch’ mental yang cepat. Kami harus bisa beradaptasi dengan setiap situasi,”

Fokus Utama Lautaro: Tim dan Trofi

Sebagai kapten, Lautaro menegaskan bahwa Inter akan berjuang maksimal untuk bersaing di semua kompetisi.

“Inter harus mencoba melaju sejauh mungkin di setiap turnamen. Kelompok ini yang utama, itu yang memberi energi baru untuk mencoba memenangi trofi,”

Lautaro juga menegaskan bahwa meski tidak semua pemain berteman dekat, hubungan profesional mereka sangat kuat.

“Ada hubungan yang baik di antara kami.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*