Laga panas antara Atletico Madrid vs Inter Milan di matchday 5 Liga Champions 2025-26 menjadi sorotan, bukan hanya karena hasil akhirnya, tetapi juga keputusan-keputusan kontroversial yang mewarnai pertandingan.
Dalam edisi terbarunya, media asal Roma, Corriere dello Sport (CDS) mengurai detail setiap momen krusial melalui analisis moviola yang tajam dan penuh kritik.
Wasit asal Prancis, Francois Letexier, menjadi figur sentral dalam perdebatan setelah beberapa episodenya dinilai tidak meyakinkan, terutama gol awal Atletico yang sempat dianulir, lalu akhirnya disahkan melalui VAR.
Letexier Dapat Nilai 5,5: Laga Panas, Keputusan Makin Panas
Corriere dello Sport memberi nilai 5,5 kepada Letexier, menilai bahwa wasit ini menghadapi pertandingan yang penuh ketegangan dan tidak selalu mampu mengendalikannya dengan baik.
Meski berpengalaman dan termasuk dalam jajaran elite Eropa, penilaian tersebut menyoroti beberapa keraguan pada momen-momen tertentu.
Salah satu insiden terbesar tentu saja gol Julian Alvarez yang:
- Awalnya dibatalkan karena dugaan handball oleh Alex Baena.
- Lalu dikonfirmasi sah setelah Letexier meninjau ulang melalui OFR (On-Field Review).
Handball Baena: Keputusan yang Tetap Menyisakan Misteri
Analisis CDS menyebut bahwa insiden handball Baena berada di wilayah “abu-abu”, sebuah situasi yang tidak sepenuhnya hitam atau putih.
Apa yang Terjadi?
- Bola pertama kali mengenai perut/fiak Baena.
- Pergerakan bola kemudian membuatnya seolah mengarah ke lengan kanan pemain Atletico tersebut.
- Letexier mengira ada sentuhan tangan, terutama karena gerakan bahu lengan Baena terlihat mendekati bola.
- Namun, rotasi bola tidak berubah, mengindikasikan kemungkinan besar tidak ada sentuhan yang signifikan.
Gambar yang ditampilkan di OFR pun, menurut CDS, “tidak sepenuhnya menjernihkan keraguan”.
Ini memunculkan pertanyaan besar:
“Apakah benar ini termasuk clear and obvious error?”
Menurut CDS, penjelasan yang paling mungkin adalah bahwa VAR menganggap insiden tersebut “non deliberato” alias tidak disengaja dan oleh karena itu tidak dapat dipidana sebagai handball.

Leave a Reply