Komentar Chivu Usai Inter Bantai Como 4-0: “Kami Bisa Jauh Lebih Baik”

Kemenangan telak 4-0 atas Como di pekan ke-14 Serie A 2025-26 seharusnya menjadi malam penuh kepuasan bagi para pendukung Inter Milan.

Namun, pelatih Nerazzurri, Cristian Chivu justru memilih untuk menuntut lebih banyak dari para pemainnya. Ia menegaskan bahwa meskipun skor besar diraih, performa Nerazzurri masih menyisakan ruang untuk diperbaiki.

Pertandingan tersebut digadang sebagai ujian serius untuk Inter. Como datang dengan status tak terkalahkan dalam 11 laga, hanya terpaut tiga poin dari Inter Milan, serta memiliki pertahanan terbaik di Serie A.

Namun dominasi Inter Milan tak terbantahkan: gol dari Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Hakan Calhanoglu, dan Carlos Augusto memecah pertahanan rapat Como dan mengirim pesan keras dalam persaingan Scudetto musim ini.

Chivu: Inter Tetap Belum Maksimal

Walaupun fans dan media mungkin puas, Chivu tidak sepenuhnya senang.

“Kami seharusnya bisa tampil jauh lebih baik,” tegasnya kepada DAZN Italia.

“Di babak pertama kami terlalu tergesa-gesa dan menghabiskan banyak energi untuk pressing tinggi. Kami agresif, iya, tapi kurang tenang dalam mengalirkan bola,”

“Tapi yang terpenting kami meraih tiga poin,”

Chivu menjelaskan bahwa Inter semestinya bisa lebih efektif dalam memanfaatkan ruang serta memainkan tempo.

Menurutnya, saat menghadapi tim yang menempatkan pemain satu lawan satu, akurasi umpan dan ketenangan menjadi kunci.

Analisis Taktik: Kesalahan Kecil yang Menghambat Dominasi

Menurut Chivu, Inter harus belajar mengontrol tempo pertandingan setelah unggul.

“Saya pikir 20 menit pertama berada pada level intensitas yang luar biasa, lalu kami mencoba mengambil sedikit jeda saat sudah unggul 1-0, dan seharusnya kami bisa mengontrol tempo dengan lebih baik pada periode itu. Kami menunjukkan kerendahan hati dengan menunggu mereka mengalirkan bola, merebutnya kembali sedikit lebih dalam, lalu melakukan serangan balik,”

Ia menilai bahwa aspek passing cepat, kesabaran dalam menunggu ruang, serta transisi yang tepat akan menjadi fondasi utama Inter jika ingin mendominasi sepanjang musim.

Sorotan Pemain: Luis Henrique dan Kedalaman Skuad

Laga ini juga menjadi pembuktian bahwa Inter tidak hanya bergantung pada pemain inti. Luis Henrique, yang mendapat starter ketiganya secara beruntun, membuktikan diri dengan memberikan assist untuk gol pembuka Lautaro.

Chivu memuji proses adaptasi sang pemain:

“Kami butuh kesabaran untuk pemain yang datang dari liga lain. Mereka bisa berkembang berkat rekan setim yang sudah lebih lama di klub dan tahu apa artinya bermain untuk Inter,”

Pelatih asal Rumania itu juga menegaskan bahwa skuad lengkap, termasuk pemain dari tim U-23, akan berperan sepanjang musim.

“Kami membutuhkan seluruh 22 pemain outfield, ditambah penjaga gawang, ditambah mereka yang datang dari tim U-23,”

Chivu Singkirkan Isu Rivalitas dengan Fabregas

Pertandingan ini diwarnai isu rivalitas, karena Como dilatih oleh Cesc Fabregas, yang dikabarkan menjadi kandidat utama Inter untuk menggantikan Simone Inzaghi musim panas lalu.

Menanggapi isu tersebut, Chivu hanya tersenyum santai.

“Itu hanya untuk headline koran. Tidak penting bagi saya,”

Sikap tenang Chivu mencerminkan fokusnya sebagai pelatih yang lebih mementingkan pembangunan tim dibanding drama luar lapangan.

“Saya fokus pada tim saya, apa yang perlu kami tingkatkan. Menulis berita utama itu baik untuk Anda, saya mengerti itu,”

Ekspresi Emosional di Pinggir Lapangan

Gestur emosional Chivu di pinggir lapangan kembali mencuri perhatian. Namun ia justru bercanda ketika dimintai komentar.

“Saya tidak tahu apa yang saya lakukan. Saya selalu jadi idiot yang sama,” ujarnya sambil tertawa.

Namun ekspresinya menunjukkan satu hal: Chivu mencintai Inter, baik sebagai mantan pemain maupun pelatih.

“Saya menikmati tim ini, klub ini, karena saya telah menjadi bagian darinya selama bertahun-tahun, terlepas dari masa tiga bulan di Parma yang mengajarkan saya banyak hal. Sekarang saya kembali, saya berusaha memberikan yang terbaik dengan semangat dan antusiasme, menularkannya kepada para pemain,”

“Mereka tahu apa artinya menjadi seorang Interista dan bagian dari klub ini.” Pungkas Chivu.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*