Inter Milan vs Liverpool di San Siro dalam matchday 6 Liga Champions 2025-26 menyisakan kontroversi besar.
Keputusan pemberian penalti di laga ini dinilai aneh dan mengada-ada. Wasit utama Felix Zwayer kembali menjadi sorotan, dan kali ini jurnalis Italia, Tancredi Palmeri tidak tinggal diam.
Penalti yang Dipertanyakan: Bastoni vs Wirtz
Pada pertandingan tersebut, Liverpool mendapatkan hadiah penalti setelah kontak ringan antara Alessandro Bastoni dan Florian Wirtz di area kotak terlarang.
Tayangan ulang memperlihatkan hanya ada tarikan minimal, bahkan jauh dari kategori pelanggaran berat. Namun, Zwayer tetap memberikan penalti setelah melakukan OFR (On Field Review).
Keputusan ini sontak memicu protes para pemain Inter dan membuat publik sepak bola Italia marah.
Palmeri Tak Tahan: “Penalti yang dibuat-buat!”
Usai pertandingan, Tancredi Palmeri melontarkan kritik keras. Ia memberi nilai 4 untuk kinerja Zwayer, bahkan menyebut keputusan penalti tersebut sebagai sesuatu yang benar-benar dibuat-buat.
“Penalti yang benar-benar dibuat-buat, dan VAR bahkan lebih buruk lagi. Kinerja yang memalukan!”
Palmeri tidak hanya mengecam sang wasit di lapangan, tetapi juga menyerang kinerja VAR yang justru dianggap memperburuk keadaan.
VAR Ikut Disorot: Solusi atau Masalah Baru?
Teknologi VAR sejatinya hadir untuk mengurangi kesalahan manusia, tetapi kasus ini justru memunculkan pertanyaan besar:
- Apakah VAR digunakan dengan objektif?
- Mengapa kontak ringan bisa menjadi penalti setelah tinjauan ulang?
- Apakah standar pelanggaran kini semakin tidak jelas?
Pertanyaan-pertanyaan ini menguatkan kritik Palmeri bahwa VAR justru menjadi masalah ketika penerapannya tidak konsisten.
Dampak Besar Bagi Inter dan Kredibilitas Wasit
Keputusan seperti ini bukan sekadar menghukum sebuah tim, namun juga:
- memengaruhi hasil pertandingan,
- merusak keadilan kompetitif,
- dan menurunkan kepercayaan publik terhadap perwasitan Eropa.
Bagi Inter, penalti tersebut bukan hanya tentang kebobolan, tetapi juga meruntuhkan ritme permainan dan momentum psikologis.

Leave a Reply