Pertemuan antara Inter Milan vs Fiorentina di pekan ke-9 Serie A 2025-26 pada Kamis (30/10/25) pukul 02.45 WIB bukan sekadar laga biasa. Duel ini penuh sejarah, emosi, dan kisah lintas generasi.
Sebagaimana dilansir dari FCInter1908, kedua tim sudah memainkan 190 pertandingan dalam catatan panjang mereka. Rivalitas ini kembali mengingatkan publik pada sederet nama besar yang pernah mengenakan dua seragam penuh makna: biru-hitam dan ungu.
Sejak pertemuan pertama, statistik mencatat 81 kemenangan untuk Inter, 51 bagi Fiorentina, dan 58 hasil imbang.
Selain itu, Nerazzurri mencetak 296 gol, sementara Viola membalas dengan 242.
Dalam daftar pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah duel ini, Gabriel Batistuta masih menjadi raja dengan 15 gol, diikuti Mauro Icardi (11) dan Sandro Mazzola (10).
Pioli dan Chivu: Dua Pelatih, Dua Cerita Berbeda
Pelatih Fiorentina saat ini, Stefano Pioli sudah menghadapi mantan klubnya, Inter sebanyak 30 kali, mencatat 7 kemenangan, 6 imbang, dan 17 kekalahan, dengan total 34 gol dicetak dan 57 kebobolan.
Sementara itu, Cristian Chivu, juru taktik muda Inter, baru satu kali berhadapan dengan Fiorentina, saat masih menangani Parma musim lalu.
Laga tersebut berakhir imbang 1-1, menjadi pengalaman berharga sebelum kini memimpin salah satu tim paling kuat di Italia.
Persimpangan Karier: Dari Adani hingga Vieri
Pertandingan ini juga merupakan simbol dari persinggungan karier banyak pemain legendaris.
Nama-nama seperti Daniel Passarella dan Ramon Diaz menjadi contoh klasik: keduanya bersinar di Florence sebelum menorehkan prestasi bersama Inter Milan.
Passarella tiba di Italia pada tahun 1982 bersama Fiorentina, kemudian menjadi pilar pertahanan Nerazzurri sejak tahun 1986.
Diaz ikut mengantarkan Inter Milan asuhan Trapattoni meraih Scudetto 1988/89.
Lalu ada Daniele Adani, Giampaolo Pazzini, Nicola Berti, dan Gabriele Oriali, sosok yang menutup karier gemilangnya di stadion legendaris Artemio Franchi.
Marco Branca, yang kemudian menjadi direktur olahraga sukses Inter, juga sempat mencicipi atmosfer Serie A bersama Fiorentina.
Tak kalah ikonik, Adriano, Cristiano Zanetti, dan Christian Vieri menambah daftar panjang pemain yang punya kisah di kedua klub.
Adriano sempat “dipinjamkan” ke Fiorentina sebelum meledak bersama Inter; Zanetti menemukan jati dirinya sebagai gelandang tangguh di Giuseppe Meazza; sementara Vieri, legenda sejati Inter sempat “menemukan kembali” semangat bermainnya di Fiorentina pada musim 2007/08.
Legenda yang Tak Terlupakan: Baggio, Batistuta, dan Toldo
Bicara tentang ikon, sulit menyingkirkan nama Roberto Baggio dari daftar ini. Ia mencetak 39 gol untuk Fiorentina dan 13 gol untuk Inter, menjadikannya salah satu simbol keindahan permainan di dua kota tersebut.
Sementara Gabriel Batistuta, simbol absolut La Viola dengan 160 gol, sempat menjalani singkat namun menarik periode di Inter pada 2003.
Di bawah mistar, dua penjaga gawang legendaris juga menjadi jembatan antara kedua dunia ini: Francesco Toldo dan Sebastien Frey.
Keduanya tampil heroik di masa berbeda, dengan kontribusi besar untuk baik Inter maupun Fiorentina.
Nama-nama seperti Adrian Mutu, Zdravko Kuzmanovic, dan Pablo Daniel Osvaldo juga pernah menjadi bagian dari kisah unik dua klub penuh sejarah ini.
Dari Trapattoni ke Mancini: Jejak Dua Dunia di Bangku Pelatih
Tak hanya pemain, banyak pelatih yang juga menjadi saksi betapa kuatnya koneksi antara Inter Milan dan Fiorentina.
Giovanni Trapattoni adalah contoh klasik: ia meraih kejayaan bersama Inter pada 1989, lalu hampir mengulang kesuksesan itu di Firenze satu dekade kemudian.
Roberto Mancini, salah satu pelatih tersukses dalam sejarah modern Inter, justru memulai karier kepelatihannya di Fiorentina, di mana ia menjuarai Coppa Italia, sebelum menulis sejarah di Milano dengan dua gelar Scudetto.
Nama-nama lain seperti Ottavio Bianchi, Claudio Ranieri, Sinisa Mihajlovic, dan Paulo Sousa menegaskan betapa eratnya hubungan historis dua klub ini, baik di lapangan maupun di ruang taktik.
Inter-Fiorentina: Lebih dari Sekadar Laga
Pertemuan antara Inter dan Fiorentina selalu menghadirkan lebih dari sekadar tiga poin. Ini adalah pertemuan dua tradisi besar, dua kota dengan budaya dan karakter yang kuat, serta dua klub yang terus melahirkan bintang dan kisah tak terlupakan.
Duel ini adalah jendela sejarah sepak bola Italia, di mana masa lalu, kejayaan, dan rivalitas berpadu dalam satu panggung megah: Serie A.

Leave a Reply