Inter Milan semakin menegaskan statusnya sebagai tim paling produktif di Italia musim ini.
Kemenangan atas Hellas Verona bukan hanya memperpanjang tren positif pasukan Cristian Chivu, tetapi juga menegaskan kekuatan ofensif luar biasa Nerazzurri yang kini benar-benar menjadi “kooperasi gol”.
Dengan gol Piotr Zielinski ke gawang Verona, Inter kini memiliki 11 pencetak gol berbeda hanya dalam 10 pertandingan pertama Serie A musim ini, angka yang belum tertandingi oleh klub mana pun di tanah Italia.
Inter, Mesin Gol Tanpa Henti
Seperti dilaporkan Corriere dello Sport, daftar pencetak gol Inter musim ini kini mencakup sederet nama besar dan kejutan manis: Lautaro Martinez, Hakan Calhanoglu, Marcus Thuram, Denzel Dumfries, Bonny, Federico Dimarco, Francesco Pio Esposito, Nicolò Barella, Alessandro Bastoni, Petar Sucic, dan kini Piotr Zielinski.
Data ini menunjukkan betapa kompak dan seimbangnya lini serang Inter Milan di bawah Chivu.
Tak hanya mengandalkan satu bomber, seluruh lini ikut berkontribusi mencetak gol dari bek tengah hingga gelandang bertahan.
Statistik yang Menegaskan Dominasi
Inter Milan bukan hanya produktif, tetapi juga efisien. Dalam 10 laga Serie A, Nerazzurri sudah mengoleksi 24 gol, terbanyak di liga dengan rata-rata hampir 2,5 gol per pertandingan.
Di semua kompetisi, mereka tampil stabil baik di liga domestik maupun Eropa, menjadikan Inter sebagai salah satu tim paling menakutkan di benua ini.
Sentuhan Chivu dan Mentalitas Kolektif
Pelatih Cristian Chivu pantas mendapatkan kredit besar atas performa ini. Mantan bek tangguh itu berhasil menanamkan mentalitas kolektif yang membuat semua pemain merasa terlibat dalam kontribusi serangan.
Alih-alih bertumpu pada satu atau dua bintang, sistem Chivu memungkinkan setiap pemain menemukan ruang dan peluang untuk mencetak gol.
Pendekatan taktik ini menjadikan Inter tak terduga dan sulit dibaca oleh lawan, sebuah senjata penting dalam perburuan Scudetto dan Liga Champions.
Menunggu Frattesi, Carlos Augusto, dan Kembalinya Mkhitaryan
Davide Frattesi dan Carlos Augusto dua pemain yang dikenal tajam dalam situasi ofensif belum menunjukkan kemampuan terbaiknya sejauh ini.
Sementara itu, Henrikh Mkhitaryan masih dalam masa pemulihan cedera dan belum mencetak gol selama lebih dari satu tahun.
Begitu ketiganya kembali dalam performa terbaik, daya serang Inter bisa semakin menakutkan.

Leave a Reply