
Inter Milan kembali menunjukkan kelasnya dengan kemenangan telak 4-1 atas Cremonese pada pekan ke-6 Serie A 2025-26 di Stadio Giuseppe Meazza, Sabtu (4/10/2025) malam WIB.
Namun kali ini, lebih dari sekadar skor besar, yang mencuri perhatian adalah cara bermain Nerazzurri.
Di bawah arahan Cristian Chivu, Inter Milan tampil lebih lugas, efisien, dan mematikan sejak menit pertama, meninggalkan gaya permainan rumit yang kerap memperlambat ritme di masa lalu.
Dominasi Total di San Siro
Dari awal pertandingan, Inter langsung menekan tinggi dan menciptakan banyak peluang emas.
Hasil akhirnya 4-1 bahkan terasa terlalu kecil dibandingkan dominasi nyata di lapangan.
Setelah unggul empat gol, Chivu memilih menurunkan tempo di menit-menit akhir, seolah ingin menghemat energi untuk laga berikutnya tanpa kehilangan fokus.
Dengan kemenangan ini, Inter Milan mencatatkan lima kemenangan beruntun di semua kompetisi.
Namun pesannya jelas: Inter sudah kembali, dan kali ini tampil dengan wajah baru.
“Chivuisme” vs “Inzaghisme”: Lahirnya Gaya Baru
Menurut analisis La Gazzetta dello Sport (via FCInter1908), kemenangan atas Cremonese menandai pergeseran nyata dalam filosofi permainan Inter.
“Chivuisme telah menggantikan Inzaghisme. Inter tak lagi berputar dalam kerumitan taktik. Mereka langsung ke inti permainan sejak menit awal.”
Chivu tampak berhasil membentuk tim yang solid secara kolektif, namun tetap fleksibel dalam menyerang.
Para pemain bergerak cepat, mengalirkan bola dengan efisiensi tinggi, dan menciptakan peluang dari setiap lini.
Statistik pun berbicara: 17 gol dalam enam laga Serie A, menjadikan Inter sebagai tim dengan serangan paling produktif di Italia, dengan rata-rata hampir 3 gol per pertandingan.
Bonny Jadi Bintang, Tapi Kolektivitas yang Bersinar
Nama Ange-Yoan Bonny menjadi sorotan utama di laga ini. Pemain muda asal Prancis tersebut tampil luar biasa dengan satu gol dan tiga assist, menunjukkan kematangan luar biasa untuk debutnya sebagai starter di San Siro.
Namun di balik sinarnya Bonny, penampilan kolektif lah yang benar-benar menonjol.
Barella tampil menawan sebagai playmaker, Lautaro tetap mematikan di depan gawang, sementara Dimarco dan Darmian menambah intensitas dari sisi sayap.
“Bonny punya bakat besar, tapi yang membuat Inter istimewa malam ini adalah keseimbangan antara kerja keras dan kreativitas,” tulis Gazzetta dalam ulasan pasca-laga.
Pesan Kuat dari Inter
Kemenangan ini bukan sekadar tiga poin. Ini adalah pernyataan niat dari Cristian Chivu dan para pemain bahwa Inter bukan hanya kuat di atas kertas, tapi juga di atas lapangan.
Setelah periode awal yang goyah, tim kini menunjukkan identitas baru yang lebih efisien, berani, dan tajam.
Dan jika tren ini berlanjut, Inter di bawah Chivu bisa menjadi ancaman nyata bagi siapa pun di Italia maupun Eropa.
Leave a Reply