Usai jeda internasional, Inter Milan kembali ke medan tempur Serie A dengan ujian berat di depan mata, yakni laga tandang ke Stadio Olimpico menghadapi AS Roma, salah satu tim paling solid secara defensif musim ini.
Dalam konferensi pers jelang laga pekan ke-7 Serie A 2025-26, yang dikutip FCInterNews, pelatih Nerazzurri, Cristian Chivu menegaskan pentingnya fokus penuh untuk menjaga momentum sekaligus memberikan kabar terbaru soal kondisi Marcus Thuram.
“Para pemain yang kembali dari tim nasional dalam kondisi baik, tidak ada masalah. Beberapa memang bermain lebih banyak, jadi kami berikan istirahat tambahan agar besok mereka bisa tampil maksimal,” ujar Chivu.
Chivu Akui Kekuatan Roma
Chivu tak segan memberikan pujian kepada tim besutan Gian Piero Gasperini, yang dikenal memiliki organisasi pertahanan yang rapi serta sistem man-marking yang sulit ditembus.
“Saya menyukai kesinambungan yang mereka jaga dari era Ranieri. Lalu, Gasperini menambahkan sistem man-marking ketat yang membuat mereka seimbang tapi tetap solid. Mereka tahu cara membaca permainan dan bertahan dengan baik. Svilar tampil luar biasa di bawah mistar,” jelasnya.
Sang pelatih menegaskan bahwa Inter harus tampil tajam dan sabar dalam mencari celah:
“Kami harus tenang dan kuat dalam memanfaatkan peluang. Roma tidak memberi banyak ruang, jadi efisiensi adalah kunci,”
Setiap Pertandingan adalah Final, Filosofi Chivu di Inter Milan
Dengan lima kemenangan beruntun di Serie A dan Eropa, Chivu menekankan pentingnya menjaga konsistensi dan mentalitas juara.
“Kami ingin melanjutkan performa saat melawan Cremonese. Setiap pertandingan kami anggap seperti final, tidak peduli siapa lawannya. Fokus utama kami adalah diri sendiri, karena Inter ingin kompetitif di semua kompetisi,” tegas pelatih berusia 44 tahun itu.
Chivu juga menyinggung duel emosional melawan Gasperini, pelatih yang sempat menanganinya saat masih menjadi pemain Inter.
“Walau hanya sebentar, ia meninggalkan kesan mendalam. Gaya mainnya menginspirasi banyak pelatih muda, termasuk saya. Dia berani, inovatif, dan selalu punya ide segar,” kenangnya.
Tentang Pio Esposito dan Manajemen Tekanan
Ketika ditanya mengenai perkembangan Francesco Pio Esposito, yang kini menjadi sorotan publik, Chivu menunjukkan keseimbangan antara kebanggaan dan kewaspadaan.
“Dia masih muda, tapi mentalitasnya luar biasa. Tekanan adalah bagian dari bermain untuk Inter dan Italia. Tapi perbandingan dengan pemain lain tidak perlu. Pio punya jalannya sendiri,” ucap Chivu.
“Dia pemain yang ambisius, mau belajar, dan tahu bagaimana menghadapi kesalahan. Hidupnya berubah cepat dalam dua bulan terakhir, tapi dia siap untuk tantangan ini,”
Kondisi Tim: Sommer Starter, Thuram Diragukan
Dalam sesi yang sama, Chivu memastikan bahwa Yann Sommer akan turun sebagai starter di bawah mistar. Namun untuk Marcus Thuram, situasinya masih belum pasti.
“Sommer bermain. Thuram? Kita lihat nanti. Dia masih dalam tahap pemulihan dari cedera paha, tapi perkembangannya positif,” ujar Chivu sambil tersenyum.
Ketika ditanya soal kepastian Lautaro Martínez di lini depan, Chivu menjawab diplomatis:
“Siapa bilang Lautaro pasti main? Saya punya tiga penyerang, dan semua siap untuk turun kapan saja,”
Kembali ke Roma: Kenangan dan Rasa Hormat
Bagi Chivu, laga di Olimpico juga punya makna personal. Ia menghabiskan empat tahun penting bersama AS Roma sebelum pindah ke Inter.
“Saya datang ke Italia di usia 22 tahun dan bekerja dengan pelatih besar seperti Capello, Spalletti, dan Prandelli. Roma membuat saya tumbuh sebagai pemain dan manusia. Saya selalu berterima kasih untuk itu,” katanya.
Fokus pada Konsistensi dan Ambisi
Menutup sesi konferensi, Chivu menegaskan bahwa perjalanan musim masih panjang, namun Inter siap bersaing hingga akhir di semua kompetisi.
“Kami tahu siapa kami dan apa yang kami perjuangkan. Fondasi kesuksesan ada pada konsistensi, fokus, dan keyakinan kolektif. Inter akan terus berjuang di setiap pertandingan, karena bagi kami setiap laga adalah final.”

Leave a Reply