Setelah kemenangan penting atas Lazio dalam laga pekan ke-11 Serie A 2025-26 di San Siro, Inter Milan menyambut jeda internasional November dengan rasa puas.
Tim asuhan Cristian Chivu kini memimpin klasemen Serie A 2025/26 bersama AS Roma, dan momen ini menjadi dorongan besar jelang laga paling bergengsi, Derby della Madonnina melawan AC Milan.
Derby ini bukan sekadar duel perebutan supremasi kota Milan, melainkan juga ujian karakter bagi Inter Milan yang kini bertransformasi di bawah komando pelatih muda Chivu.
Chivu, Rekor Tajam di Derby
Chivu bukan orang baru dalam atmosfer derby. Saat membesut tim muda Inter, ia telah mencatat 10 laga derby, dengan hasil yang mengesankan: 5 kemenangan, 4 hasil imbang, dan hanya 1 kekalahan.
Sebagai pemain, catatannya juga cukup berimbang: 7 kemenangan, 2 imbang, dan 8 kekalahan saat menghadapi Rossoneri.
Kini, sebagai pelatih tim utama, Chivu akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar, namun dengan semangat dan keyakinan yang sama.
Darmian Siap Kembali, Chivu Dapat Tambahan Amunisi
Kabar baik datang dari ruang medis. Matteo Darmian dipastikan hampir pulih total dari cedera pada otot soleus di kaki kirinya.
Cedera itu sempat membuatnya absen dalam 8 pertandingan terakhir, namun kondisinya kini membaik pesat.
Menurut laporan Corriere dello Sport, Darmian kemungkinan besar sudah bisa dimainkan dalam laga melawan Milan setelah jeda internasional pada 24 November mendatang.
Bek serba bisa ini terakhir tampil sebagai pemain pengganti saat menghadapi Juventus dan Slavia Praha, dan kini siap kembali mengisi sisi kanan pertahanan Inter yang sempat kehilangan keseimbangan tanpanya.
Mkhitaryan Absen, Fokus Pemulihan
Namun di sisi lain, Henrikh Mkhitaryan belum bisa tampil di laga Derby. Gelandang veteran asal Armenia itu masih menjalani masa pemulihan dari cedera otot yang cukup rumit.
Staf medis Inter berharap Mkhitaryan dapat kembali pada laga Coppa Italia kontra Venezia, 4 Desember mendatang.
Sementara itu, peluang tampil lebih cepat dalam laga Serie A melawan Pisa pada 30 November masih dianggap kecil.
Absennya Mkhitaryan tentu menjadi kehilangan besar, mengingat pengaruhnya dalam menjaga ritme dan pengalaman di lini tengah.

Leave a Reply