Inter Milan Fokus ke Derby Milan, Chivu Evaluasi Pilihan di Posisi Bek Tengah

Jeda internasional November baru dimulai, namun Inter Milan tak menurunkan intensitas. Fokus tetap dijaga di Pinetina, dengan mata tertuju pada Derby Milano.

Usai kemenangan solid 2-0 atas Lazio pada pekan ke-11 Serie A 2025-26, pelatih Cristian Chivu langsung mengalihkan pikirannya ke laga paling bergengsi di Serie A, Derby della Madonnina melawan AC Milan pada 24 November mendatang.

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Chivu sudah menegaskan filosofi yang menjadi dasar revolusinya di Inter:

“Pressing tinggi dan intensitas selama 90 menit harus jadi identitas Inter,” tulis GDS.

Bagi Chivu, rotasi bukan sekadar kebutuhan, melainkan strategi. Ia tidak ingin ada pemain yang merasa memiliki jaminan tempat di starting XI.

Semua harus siap tampil, semua harus bersaing, terutama di sektor bek tengah yang kini jadi sorotan utama.

Siapa yang Akan Jadi Bek Tengah di Derby?

Setelah tiga laga berturut-turut di bangku cadangan, Francesco Acerbi akhirnya kembali tampil sebagai starter saat melawan Lazio.

Hasilnya? Penampilan solid dan penuh pengalaman, yang membuat Chivu kembali punya “masalah indah” dalam menentukan starter.

Selain Acerbi, ada Stefan de Vrij dan Yann Bisseck yang sama-sama berpeluang besar memulai melawan AC Milan.

Ketiganya tidak dipanggil ke tim nasional, artinya mereka bisa berlatih penuh di Pinetina selama jeda internasional.

Itu memberi Chivu waktu ideal untuk mengamati siapa yang paling siap menghadapi serangan cepat dan teknik tinggi dari Rafael Leão dan Christian Pulisic, yang dikenal sering merepotkan lini belakang Nerazzurri.

“Akan ada observasi ketat mulai besok,” tulis Gazzetta. “Ketiga bek itu bersaing ketat untuk satu tempat, dan setiap latihan bisa menjadi penentu,”

Chivu Ingin Bek yang Berani Ambil Risiko

Dalam sistem Chivu, bek tengah bukan hanya pelindung area belakang. Mereka juga penggerak serangan.

Ia ingin pemain yang mampu membangun permainan dari bawah, cepat menekan lawan, dan berani naik menutup ruang di depan.

Pendekatan agresif ini menjadi salah satu ciri khas Inter versi Chivu, membuat permainan Nerazzurri tampak lebih “Eropa sejati” dengan intensitas tinggi dan pressing terstruktur.

Bahkan ketika harus menghadapi risiko di belakang, Chivu lebih memilih timnya tetap proaktif daripada pasif menunggu.

Derby yang Akan Menguji Segalanya

Derby melawan AC Milan nanti bukan sekadar laga prestise. Ini adalah ujian bagi filosofi Chivu dan bukti seberapa dalam skuad Inter telah menyerap idenya.

Dengan pemain-pemain seperti Bastoni, Acerbi, dan de Vrij yang saling dorong untuk posisi inti, Chivu punya kemewahan untuk memilih berdasarkan performa, bukan nama besar.

Setelah jeda internasional, perhatian penuh tertuju pada Pinetina, tempat di mana Inter mulai menyiapkan strategi besar untuk menaklukkan rival sekota mereka.

Dan seperti yang dikatakan Chivu sendiri:

“Mulai besok, semua fokus hanya pada satu hal: Derby.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*