
Inter Milan dikabarkan tertarik untuk mendatangkan gelandang Bayer Leverkusen, Granit Xhaka di bursa transfer musim panas ini.
Gelandang veteran asal Swiss itu disebut-sebut ingin meninggalkan Bundesliga, dan Inter Milan kini bergabung dalam perburuan pemain yang hanya dibanderol €12 juta.
Menurut laporan Gazzetta dello Sport via FCInterNews, Xhaka berniat hengkang dari Leverkusen setelah kepergian pelatih Xabi Alonso.
Meski baru bergabung dari Arsenal pada musim panas 2023, pemain berusia 32 tahun itu merasa waktunya di BayArena telah berakhir.
Pilar Kunci Leverkusen Siap Pindah
Xhaka berperan penting dalam kesuksesan Leverkusen meraih gelar Bundesliga 2023/24 secara tak terkalahkan, dan pengalamannya menjadi nilai tambah yang sangat berharga.
Namun, hengkangnya Alonso ke Bayern Munchen diyakini menjadi faktor utama di balik keinginan Xhaka untuk mencari tantangan baru.
Kini, masa depan sang gelandang menjadi sorotan berbagai klub top Eropa dan Timur Tengah. Beberapa klub Saudi Pro League dikabarkan siap menawarkan kontrak besar untuk memikat Xhaka, namun Serie A juga mulai menunjukkan ketertarikan kuat.
Inter Milan Masuk dalam Persaingan
Juventus dan AC Milan lebih dahulu dikaitkan dengan Xhaka, tetapi laporan terbaru menyebut bahwa Inter Milan juga ikut meramaikan persaingan.
Klub asal kota mode ini tengah mengantisipasi potensi kepergian Hakan Calhanoglu ke Galatasaray.
Xhaka dinilai sebagai opsi yang lebih murah dan berpengalaman untuk mengisi kekosongan di lini tengah Nerazzurri. Meski Inter Milan sebenarnya lebih memprioritaskan perekrutan pemain muda, situasi pasar membuat opsi seperti Xhaka menjadi sangat menarik.
Sebagai catatan, target utama Inter Milan untuk menggantikan Calhanoglu adalah gelandang Atalanta, Ederson, namun banderol sang pemain mencapai €60 juta terlalu mahal di tengah strategi belanja cermat Inter Milan.
Sebaliknya, Granit Xhaka bisa didapatkan hanya dengan €12 juta, menjadikannya solusi sementara yang efisien dan berkualitas.
Xhaka, Pemimpin dan Pengatur Ritme Permainan
Meski usianya tak lagi muda, Xhaka dikenal sebagai pemimpin yang solid dan pengatur ritme permainan. Pengalaman di Premier League bersama Arsenal, dan di Bundesliga bersama Leverkusen, membuktikan bahwa ia masih bisa bersaing di level tertinggi.
Jika Inter Milan berhasil mengamankan jasanya, maka mereka tak hanya mendapatkan pengganti Calhanoglu, tetapi juga sosok pemimpin tambahan di ruang ganti, sesuatu yang sangat berharga dalam musim yang panjang dan kompetitif.
Leave a Reply