
Menjelang laga bergengsi di leg 2 Semifinal Liga Champions 2024-25 antara Barcelona vs Inter Milan, pelatih Blaugrana, Hansi Flick, memberikan analisis tajam tentang lawannya.
Dalam konferensi pers pra-pertandingan, Flick tak segan menyebut Inter sebagai tim dengan pertahanan terbaik di Eropa, sekaligus menggarisbawahi kekuatan kolektif mereka yang jauh melampaui hanya sektor belakang.
Inter Lebih dari Sekadar Pertahanan Kuat
“Inter akan sangat sulit dikalahkan. Mereka adalah salah satu tim dengan pertahanan terbaik di Eropa,” ujar Flick seperti dikutip dari Football Espana.
Pernyataan ini tentu bukan pujian kosong. Dalam dua musim terakhir, Inter dikenal sebagai tim yang solid dengan struktur pertahanan yang disiplin di bawah asuhan Simone Inzaghi.
Formasi 3-5-2 mereka dikenal sebagai sistem yang menyulitkan lawan untuk menemukan ruang.
Namun Flick juga menyoroti bahwa Inter tidak hanya mengandalkan kekuatan bertahan.
“Mereka juga punya lini tengah yang hebat dan dua penyerang yang sangat berbahaya. Transisi permainan mereka cepat dan mematikan,”
Nama-nama seperti Lautaro Martinez, Marcus Thuram, dan Nicolo Barella jadi bukti bagaimana Inter bisa menghukum lawan yang lengah hanya dalam hitungan detik.
Kunci Barcelona: Lindungi Ruang dan Minimalkan Kesalahan
Flick menegaskan bahwa salah satu tantangan utama Barcelona adalah melindungi ruang di lini tengah dan menghindari kehilangan bola di area berbahaya.
“Mereka akan menempatkan lima pemain di lini tengah. Kami harus sangat disiplin dalam menjaga ruang dan mengurangi kesalahan. Pertahanan dan penguasaan bola akan jadi kunci,”
Hal ini menegaskan bahwa Barcelona akan mencoba mendominasi bola dan menghindari skenario permainan cepat yang biasa dimainkan Inter dalam mode transisi.
Inter Terluka, Tapi Tetap Berbahaya
Meski Inter baru saja menelan tiga kekalahan beruntun dan kehilangan peluang meraih treble, Flick menilai itu tidak akan mempengaruhi performa mereka di Liga Champions.
“Liga Champions adalah kesempatan besar bagi Inter. Pertandingan ini adalah hal yang berbeda. Kekalahan sebelumnya tak berarti banyak.”
Leave a Reply