
Pelatih AS Roma, Gian Piero Gasperini, memberikan pandangan menarik tentang Inter Milan dalam wawancara panjang bersama Il Corriere dello Sport.
Menurutnya, tim asuhan Cristian Chivu itu kini menjadi contoh nyata dari bagaimana klub modern membangun kekuatan lewat sektor ofensif.
Inter Telah Berinvestasi Besar, Punya Empat Striker Kelas Dunia”
Gasperini menilai Inter telah berani berinvestasi besar di lini depan dan kini memiliki empat striker kelas dunia yang membuat mereka menjadi salah satu tim paling lengkap di Eropa.
Mantan pelatih Atalanta itu menyoroti perubahan tren dalam sepak bola Italia, dari era di mana klub membangun tim mulai dari lini belakang, menjadi era yang menitikberatkan pada kekuatan menyerang.
“Lihat saja Inter. Mereka punya empat penyerang kelas satu dan telah mengeluarkan banyak uang untuk sektor itu,”
“Sekarang semua klub besar fokus ke lini depan. Juventus, Napoli, Milan, bahkan Fiorentina, semuanya berinvestasi di posisi penyerang,”
“Saat Atalanta merekrut Zapata, kami langsung ke Liga Champions. Lalu dengan Muriel kami kembali ke sana, dan kemudian dengan De Ketelaere dan Scamacca kami bisa menjuarai Europa League. Ketika kamu punya striker hebat, sepak bola jadi menyenangkan,”
Gasperini Bantah Tuduhan Doping: “Kami Bersih, Hanya Terlalu Mengganggu”
Salah satu momen paling emosional dalam wawancara ini datang saat Gasperini menanggapi rumor lama tentang praktik doping di Atalanta. Sang pelatih menanggapinya dengan nada tegas:
“Siapa pun yang berpikir begitu telah menyinggung klub, staf saya, dan para pemain. Kami selalu bersih. Ketika orang tidak bisa menerima hasil di lapangan, mereka mulai mencari alasan dan menyebarkan fitnah,”
Gasperini menegaskan bahwa dirinya anti terhadap segala bentuk kecurangan dalam olahraga, termasuk simulasi dan pelanggaran halus yang merusak nilai sepak bola sejati.
“Saya benci tipu daya dan simulasi. Semua itu adalah penghianatan terhadap olahraga yang kita cintai. Saya lebih memilih kalah dengan jujur daripada menang dengan kebohongan,”
Pelatih berusia 66 tahun itu bahkan menyinggung VAR, yang menurutnya telah membuat sepak bola kehilangan spontanitas dan nilai emosionalnya.
Sepak Bola Sekarang Lebih Kompleks, Tapi Juga Lebih Menarik
Meski begitu, Gasperini tak menutup mata terhadap kesulitan era baru ini. Ia menilai bahwa permainan modern semakin cepat, menuntut adaptasi tinggi, dan menekan pelatih untuk lebih fleksibel.
“Sekarang semua tim bermain dengan pressing tinggi. Kalau dulu hanya sedikit tim yang melakukannya, sekarang mungkin 80 persen di Serie A bermain seperti itu. Jadi, kamu harus terus beradaptasi,”
Menurutnya, inilah alasan mengapa sepak bola Italia kini kembali menarik, karena keberanian klub-klub untuk berinvestasi di lini depan dan keluar dari pendekatan konservatif masa lalu.
Roma Tidak dari Level Liga Champions? Justru Itu yang Membuat Kami Istimewa
Menanggapi komentar bahwa Roma belum cukup kuat untuk bersaing di Liga Champions, Gasperini menanggapinya dengan rendah hati namun penuh kebanggaan:
“Justru di situlah nilai kerja keras tim ini. Kami memainkan pertandingan kami sendiri, dan tidak ada satu pun kemenangan yang diberikan begitu saja.”
Leave a Reply