Garis Pertahanan Tinggi Sangat Berisiko, Chivu Siap Ubah Strategi Bertahan Inter Lawan Fiorentina

Inter Milan tengah melakukan refleksi mendalam di Appiano Gentile setelah kekalahan 3-1 dari Napoli pada akhir pekan lalu.

Pelatih Nerazzurri, Cristian Chivu kini mempertimbangkan perubahan taktik agar timnya bisa kembali stabil saat menjamu Fiorentina dalam laga pekan ke-9 Serie A 2025-26 di Giuseppe Meazza, Kamis (30/10/2025) pukul 02.45 WIB.

Kekalahan di Stadion Diego Armando Maradona memang menyisakan kekecewaan besar.

Banyak yang menilai penalti untuk Napoli tidak seharusnya diberikan, namun Inter Milan juga harus mengakui kelemahan sendiri. Terutama di babak kedua, di mana mereka tampak kehilangan kontrol permainan dan memberikan terlalu banyak ruang untuk serangan balik tim asuhan Antonio Conte.

Evaluasi di Appiano Gentile: Fokus pada Fase Defensif

Menurut laporan La Gazzetta dello Sport, Chivu mengadakan sesi analisis mendalam bersama para pemain. Dalam pertemuan tersebut, ia menyoroti kesalahan komunikasi di lini belakang dan kurangnya kesigapan dalam mengantisipasi bahaya menyebabkan struktur pertahanan goyah.

Pelatih asal Rumania itu menekankan pentingnya kerja sama antarlini dan reaksi cepat dalam membaca situasi permainan.

“Satu langkah lebih cepat atau satu detik lebih sigap bisa mengubah hasil,” demikian pesan Chivu kepada skuadnya.

Strategi Garis Pertahanan Tinggi Terlalu Berisiko

Chivu dikenal dengan gaya permainan proaktif: menekan tinggi, membangun serangan cepat, dan memainkan garis pertahanan yang lebih maju.

Namun, strategi ini juga mengandung risiko besar, terutama menghadapi tim-tim dengan pemain cepat dan cerdas secara taktik.

La Gazzetta menyebut, “Bermain dengan garis pertahanan tinggi terus-menerus memang menarik, tapi tidak selalu realistis dengan komposisi skuad saat ini.”

Karena itu, Chivu dikabarkan tengah menyiapkan beberapa penyesuaian taktis untuk laga melawan Fiorentina. Salah satunya adalah menurunkan sedikit garis pertahanan agar tim tidak terlalu mudah terekspos di belakang.

Pragmatisme, Bukan Langkah Mundur

Jika benar Chivu akan sedikit mengubah pendekatannya, hal itu bukan berarti ia meninggalkan filosofi bermain agresif yang sudah melekat.

Sebaliknya, langkah ini mencerminkan sikap pragmatis, menyesuaikan diri dengan situasi dan kebutuhan tim saat ini.

“Tidak perlu mendramatisir kekalahan, tapi juga tidak bijak menganggap semuanya kebetulan,” tulis La Gazzetta dello Sport.

Dengan tujuh kemenangan dari sepuluh laga terakhir di semua ajang, Inter tetap berada di jalur positif.

Namun, untuk menjaga konsistensi dan kembali bersaing di papan atas Serie A, keseimbangan antara agresivitas dan kehati-hatian kini menjadi kunci.

Laga melawan Fiorentina akan menjadi ujian penting pertama bagi Chivu dalam menegaskan apakah fleksibilitas taktis bisa menjadi senjata baru Nerazzurri menuju stabilitas.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*