Fabrizio Romano Ungkap Fakta Transfer: Bonny Tolak Stuttgart Demi Gabung Inter Milan

Inter Milan kini bisa tersenyum lebar melihat keputusan berani mereka di bursa transfer musim panas lalu.

Ange-Yoan Bonny, striker muda yang baru bergabung dari Parma telah sukses mencetak Tiga gol dan Tiga assist dalam 7 laga Serie A musim ini.

Bonny sudah menjadi kunci kemenangan Inter Milan, termasuk gol penentu saat menumbangkan AS Roma 1-0 di Stadio Olimpico.

Namun, di balik transfer yang kini tampak sempurna itu, pakar transfer Fabrizio Romano mengungkap bahwa Inter sempat berada di ambang “kehilangan” Bonny karena manuver klub Jerman, VfB Stuttgart.

Romano: “Inter Hampir Kehilangan Bonny ke Stuttgart”

Melalui kanal YouTube-nya, pakar transfer terkenal itu menjelaskan detail negosiasi yang berlangsung sengit pada awal musim panas.

“Ada satu kisah menarik tentang Bonny, yang sebenarnya menjadi incaran banyak klub baik di Italia maupun luar negeri. Klub luar yang mencoba merekrut Bonny, meski tahu kecil peluang meyakinkan sang pemain dan hanya berupaya menekan Parma adalah Stuttgart,” ungkap Romano, seperti dilansir FCInter1908.

Menurutnya, Inter Milan sudah memantau Bonny sejak Desember 2024, dengan pemantauan intensif dari tim scouting dan rekomendasi langsung ke jajaran manajemen.

Saat proses finalisasi, Stuttgart datang dengan tawaran besar, mencapai €29-30 juta, lebih tinggi dari proposal Inter. Namun, sang pemain sudah lebih dulu memberikan komitmen pribadi untuk bergabung dengan Nerazzurri.

“Inter telah memantau operasi transfer Bonny sejak Desember 2024 hingga Januari 2025, dan saat itu mereka mulai bergerak serius untuk mendapatkan sang penyerang,”

“Namun ketika negosiasi memasuki tahap akhir, Stuttgart melakukan upaya terakhir dengan menawarkan jumlah sekitar 29–30 juta euro, lebih tinggi dari tawaran Inter, tetapi Nerazzurri sudah lebih dulu mendapatkan persetujuan langsung dari sang pemain,”

Bonny Tolak Tawaran Menggiurkan dari Bundesliga

Romano menambahkan, Bonny sebenarnya mendapat bujukan serius dari Stuttgart, termasuk janji sebagai starter utama dan bahkan opsi klausul pelepasan setelah dua atau tiga tahun.

Meski begitu, pemain asal Prancis itu tetap menolak.

“Bonny sama sekali tidak tergoda oleh tawaran lain, meskipun Stuttgart menjanjikannya posisi starter dan klausul pelepasan dalam dua hingga tiga tahun. Ia membuat keputusan yang sangat jelas: ia ingin menjadi pemain penting bagi Inter, dengan kesadaran bahwa tempat di tim utama harus diperjuangkan dan tidak mudah diraih,”

“Semua pihak sangat puas dengan transfer ini, tentu saja Inter, tetapi juga orang-orang di sekitar sang pemain.”

Keputusan itu kini terbukti tepat. Di bawah asuhan Cristian Chivu, Bonny berkembang pesat sebagai penyerang modern: kuat dalam duel, agresif dalam pressing, dan cerdas dalam membaca ruang.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*