
Setelah kepergian Simone Inzaghi ke Al-Hilal, Inter Milan mempercayakan kursi pelatih utama kepada Cristian Chivu, sosok yang sebelumnya menukangi tim primavera dan sempat menyelamatkan Parma dari jurang degradasi.
Mantan penyerang Juventus dan West Ham, Paolo Di Canio, turut memberi pandangan mengenai pelatih baru Inter tersebut.
Menurutnya, Chivu adalah tipe pelatih yang sangat pragmatis, jauh berbeda dengan sosok flamboyan seperti Cesc Fabregas.
Di Canio Bandingkan Chivu dengan Fabregas
Dalam komentarnya di Sky Sport Italia, Di Canio menjelaskan bahwa Inter sebenarnya sempat dikaitkan dengan Cesc Fabregas, pelatih Como sekaligus mantan gelandang top Arsenal dan Chelsea.
Nama Fabregas dinilai lebih glamor, tetapi juga penuh risiko mengingat minimnya pengalaman melatih di level tertinggi.
“Chivu bukan Fabregas, tapi seorang pragmatis,” kata Di Canio.
“Dalam konferensi persnya, Chivu terlihat jelas dalam berkomunikasi. Dia memahami lingkungan Inter dan punya reputasi kuat sebagai mantan pemain,”
Keputusan Inter Tunjuk Chivu
Meski terbilang mengejutkan, pemilihan Chivu sebagai pelatih utama Inter bukan sekadar faktor nostalgia.
Chivu, yang enam tahun membela Inter sebagai pemain, juga telah menimba pengalaman melatih di level usia muda klub.
Musim lalu, ia membuktikan kualitasnya dengan membawa Parma keluar dari ancaman degradasi Serie A.
Keberhasilan tersebut diyakini menjadi salah satu alasan kuat manajemen Inter mengangkatnya sebagai pelatih senior.
Di Canio: Chivu Akan Dilindungi Lingkungan Inter
Lebih lanjut, Di Canio menilai bahwa Chivu punya keuntungan besar karena mengenal Inter dari dalam.
Dukungan manajemen, suporter, hingga eks pemain diyakini akan membuatnya lebih “terlindungi” dari tekanan berlebihan.
“Dia punya ide yang jelas. Termasuk saat mencoba mengincar Lookman, lalu mengambil langkah realistis untuk mundur. Itu menunjukkan dia fleksibel sekaligus pragmatis.”
Leave a Reply