De Rossi Akui Inter Milan Pantas Menang

Pelatih Genoa, Daniele De Rossi menunjukkan sikap dewasa dan penuh sportivitas usai timnya kalah 1-2 dari Inter Milan pada pekan ke-15 Serie A 2025-26 di Stadio Luigi Ferraris, Senin (15/12/2025) dini hari WIB.

Dalam konferensi pers pascalaga, pelatih Rossoblù itu mengakui keunggulan Inter Milan, sekaligus menyampaikan kritik keras terhadap budaya media sosial yang menurutnya justru merusak perspektif sepak bola.

Inter Pantas Menang di Marassi

Menurut De Rossi, hasil akhir mencerminkan apa yang terjadi di atas lapangan. Inter tampil lebih solid, matang, dan konsisten sepanjang pertandingan.

“Inter pantas menang dari apa yang terlihat di lapangan. Mereka lebih kuat dan bermain dengan kualitas yang sangat tinggi,” ujar De Rossi.

Meski demikian, De Rossi tetap memuji semangat juang anak asuhnya, terutama ketika atmosfer stadion membuat Genoa kembali percaya diri di babak kedua.

“Namun atmosfer pada akhirnya membuat kami kembali percaya, tim ini selalu punya keyakinan. Kami tampil baik di awal dalam fase tekanan, hampir selalu berhasil melakukannya,”

Tekanan Tinggi Berjalan, Detail Kecil Jadi Masalah

De Rossi menilai Genoa memulai laga dengan pendekatan agresif yang cukup efektif dalam fase pressing. Namun, satu mekanisme kecil yang tidak berjalan sempurna membuat keseimbangan tim terganggu.

“Ada satu mekanisme kecil yang perlu kami benahi, mungkin saya kurang jelas menjelaskannya, tetapi tim tetap memainkan pertandingan yang pantas dan penuh keberanian. Pantas diberi apresiasi karena mampu menghormati suasana indah yang terlihat di stadion,”

Babak Kedua Jadi Fondasi Optimisme

Meski kalah, De Rossi melihat banyak hal positif, terutama respons tim di babak kedua. Gol Vitinha membuat Genoa tetap hidup hingga menit akhir dan memaksa Inter bertahan dengan intensitas tinggi.

“Kami menjaga pertandingan tetap terbuka melawan tim yang jauh lebih kuat. Ini adalah dasar untuk membangun ke depan, meski klasemen belum memihak kami,”

Cara Menghadapi Tim Selevel Inter

De Rossi juga berbagi pandangan taktis tentang bagaimana seharusnya menghadapi tim sekelas Inter, yang telah memainkan sepak bola level atas selama bertahun-tahun.

“Kamu tidak bisa mendominasi penguasaan bola melawan Inter. Tapi kamu bisa mengarahkan pergerakan mereka, membuat mereka berlari tanpa bola. Itu bisa dilakukan,”

Pendekatan ini, menurut De Rossi, akan terus dikembangkan jelang laga berikutnya melawan Atalanta, tim dengan karakter agresif yang mirip.

Media Sosial: “Racun Sepak Bola”

Bagian paling tegas dari pernyataan De Rossi muncul saat menanggapi kritik terhadap kiper Leali di media sosial. Mantan kapten AS Roma itu tanpa ragu menyebut media sosial sebagai racun.

“Media sosial itu hanya racun. Kamu baca 100 komentar, satu saja bisa merusak segalanya. Bagi saya, yang penting hanya pendukung Genoa yang ada di stadion,”

De Rossi menegaskan bahwa kesalahan adalah bagian dari sepak bola, dan Leali justru melakukan beberapa penyelamatan krusial sepanjang laga.

“Leali melakukan penyelamatan atas Pio Esposito, lalu juga terhadap Thuram. Dia keluar dengan baik beberapa kali dan bermain dengan kaki penuh kepercayaan diri,”

Kekalahan yang Tetap Memberi Harapan

Genoa memang pulang tanpa poin, namun De Rossi yakin performa seperti ini bisa menjadi pijakan penting ke depan.

“Biasanya laga seperti ini berakhir 4-0 atau 5-0 untuk Inter. Tapi kami bertahan, berduel, dan berani. Dari sini kami harus bangkit,”

“Mereka telah bermain seperti ini selama bertahun-tahun, pertama dengan Inzaghi dan sekarang dengan Chivu.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*