Curva Nord Masih Bungkam, Protes Membayangi Kemenangan Inter Milan atas Sassuolo

Inter Milan berhasil kembali ke jalur kemenangan dengan menundukkan Sassuolo 2-1 pada pekan ke-4 Serie A 2025-26 di Stadion San Siro.

Namun, kemenangan tersebut justru terasa berbeda. Bukan karena jalannya laga, melainkan atmosfer stadion yang jauh dari biasanya.

Curva Nord, kelompok ultras garis keras Inter memilih diam total sepanjang pertandingan di stadion sebagai bentuk protes terhadap manajemen klub.

Kemenangan yang Kehilangan Suasana

Laga ini seharusnya menjadi malam kebangkitan bagi Nerazzurri setelah beberapa hasil mengecewakan.

Federico Dimarco membuka keran gol musim ini, sekaligus membawa Inter kembali ke jalur positif di Serie A.

Namun, di balik 70.000 pasang mata yang hadir, suasana terasa hambar. Curva Nord, biasanya dikenal dengan nyanyian, koreografi, dan semangat tanpa henti, justru memilih radio silence.

Keheningan mereka menjadi simbol bahwa ada masalah besar yang belum terselesaikan di balik dinding San Siro.

Akar Konflik: Ultras vs Manajemen

Menurut laporan Il Giornale via FCInter1908, perseteruan ini bermula ketika klub tidak memberikan dukungan terhadap beberapa anggota Curva Nord yang ditangkap aparat.

Keputusan itu dianggap sebagai bentuk “pengkhianatan” oleh para ultras, sehingga memicu ketegangan berkepanjangan antara manajemen Inter dengan basis suporternya sendiri.

Meski mendapat tekanan, CEO Beppe Marotta dan jajaran direksi lainnya tetap teguh pada sikapnya. Tidak ada tanda-tanda kompromi dari pihak klub, meski protes diam ini jelas menciptakan atmosfer negatif yang bisa memengaruhi tim di lapangan.

Dampak Jangka Panjang Bagi Inter

Inter Milan mungkin bisa tetap meraih kemenangan di atas lapangan, namun hubungan retak dengan Curva Nord bisa menimbulkan konsekuensi besar. Dukungan penuh suporter sering kali menjadi senjata tambahan dalam pertandingan penting, terutama di Eropa.

Dengan beberapa figur penting Curva Nord yang masih berada di balik jeruji, tensi di tribun diperkirakan akan terus meningkat. Bila tidak segera diselesaikan, Inter berisiko kehilangan salah satu kekuatan terbesarnya, yakni fanbase yang selalu menjadi identitas klub.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*